Doa Anak Yatim – Penentuan awal puasa atau Ramadhan 2024 akan ditentukan melalui sidang isbat oleh Kementrian Agama Republik Indonesia. Namun, jika kita telisik lagi, berdasarkan kalender Islam tahun 2024 Masehi oleh Alhabib berdasarkan kemungkinan rukyatul hilal global, awal bulan puasa 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa Ramadhan nantinya akan berlangsung selama 29 atau 30 hari. Sebab hari-hari dalam kalender Hijriah biasanya berjumlah 29 atau 30 tergantung sabit yang menandai awal bulan terlihat atau tidak.
Berdasarkan itu, jika bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadhan akan berlangsung selama 30 hari penuh. Sementara jika hilal terlihat maka puasa Ramadhan hanya berlangsung selama 29 hari.
Adapun Hari Raya Idul Fitri 2024 diprediksi akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2024. Namun, ada juga beberapa yang memprediksi puasa Ramadhan 2024 jatuh pada 10 Maret 2024. Berdasarkan hitungan tersebut, pada hari ini kita telah memasuki 100 hari sebelum Ramadhan 2024.
Meski demikian, tanggal di atas masih berupa prediksi atau perkiraan. Nantinya, awal 1 Ramadhan dan Idul Fitri akan ditetapkan pemerintah melalui sidang Isbat.
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadits di atas yang menyebutkan bahwa Bulan Ramadhan sendiri merupakan bulan yang penuh berkah. Sebagaimana ketika menyambut tamu, kita selalu melakukan persiapan berupa jamuan dan hidangan yang menggugah selera, hingga rumah yang dibuat lebih bersih dan rapi. Begitu juga dengan bulan Ramadhan yang merupakan “Tamu Agung” yang sebaik-baiknya disambut dengan penuh persiapan yang lebih baik dan matang dari menyambut tamu seperti biasanya.
Memasuki 100 Hari Sebelum Ramadhan 1445/2024 Masehi Ini Apa Saja Yang Perlu Kita Persiapkan?
- Membayar Hutang Puasa
Hal pertama yang sifatnya wajib dilakukan adalah mengingat lagi apakah kita memiliki hutang puasa. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Selain menjadi pengingat untuk diri sendiri, alangkah baiknya jika kita juga mengingatkan kepada keluarga, pasangan atau teman supaya segera membayar hutang puasa sebelum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya. Demikian juga, membantu membayar fidyah yang belum terbayarkan, untuk orang tua atau saudara yang tidak bisa menunaikan ibadah puasa di tahun-tahun sebelumnya.
- Menambah dan Memperdalam Ilmu Pengetahuan Islam
Melansir rumaysho.com bahwa “Seseorang tidak dikatakan baik jika hanya berilmu sedangkan amalan tidak ada. Berilmulah setelah itu beramal. Amalan tanpa ilmu jadi sia-sia, ilmu tidak membuahkan amalan pun tidak menunjukkan kebaikan.”
Ungkapan tersebut seolah menjadikan ilmu dan amal satu kesatuan yang saling berkaitan. Maka salah satu cara terbaik untuk menyambut Ramadhan adalah dengan ilmu yaitu mempelajari lagi hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan. Dimulai dari keutamaan, hukum dan ibadah yang disyariatkan di bulan Ramadhan. Islam merupakan agama yang mulia dan dibangun di atas ilmu bukan di atas tradisi atau perasaan.
- Meningkatkan Amal Ibadah
Masih berkaitan dengan ungkapan di poin yang sebelumnya, bahwa ilmu tidak membuahkan amalan pun tidak menunjukkan kebaikan, maka hendaknya setelah memperdalam ilmu agama, dilakukan sebuah pemanasan dengan meningkatkan amal ibadah.
Kita bisa melakukan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW seperti shalat dan puasa sunnah atau bisa juga dengan bersedekah dan meningkatkan bacaan Al-Quran. Bila perlu sekaligus dengan memahami tafsir-tafsirnya agar semakin menambah motivasi untuk beribadah secara istiqomah.
“Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit”
(HR Bukhari dan Muslim)
- Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan terkadang menjadi hal yang seringkali diabaikan banyak orang. Untuk menyambut “Tamu Agung” sudah sepatutnya kita juga menjaga kesehatan. Bisa dengan cara mulai membiasakan mengkonsumsi makanan dan minuman yang hanya dibutuhkan dan membawa manfaat bagi tubuh, berolahraga dan tentunya selalu berpikiran positif agar membawa energi positif pula untuk tubuh kita.
Masya Allah, yuk, persiapkan dirimu dengan baik untuk menyambut “Tamu Agung” kita di tahun 2024 mendatang mulai sekarang!
Sumber gambar: Al Hilal
Penulis: Elis Parwati