Doa Anak Yatim – Sering kali, kita membaca Al-Qur’an tanpa menyadari pentingnya adab atau etika yang dapat meningkatkan kualitas bacaan kita. Memahami dan mengamalkan adab-adab ini adalah kunci untuk menjadikan bacaan kita lebih bermakna, sehingga kita bisa merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah. Dengan menerapkan etika ini, kita dapat meraih manfaat dan keberkahan yang maksimal dari tilawah Al-Qur’an.
- Mengikhlaskan Niat
Niat yang ikhlas merupakan dasar dari tilawah yang diterima oleh Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya niat dalam setiap amal: “Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya.” [HR. Bukhari-Muslim]. Dengan niat yang benar, setiap bacaan Al-Qur’an kita menjadi ibadah yang bermakna dan mendapatkan ridha Allah.
- Menghadirkan Hati dan Khusyu’
Saat membaca Al-Qur’an, penting untuk benar-benar menghadirkan hati dan fokus pada setiap ayat. Allah berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?” [An-Nisa: 82]. Bacalah dengan penuh perhatian agar bacaan kita tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga menyentuh hati.
- Membaca Doa Istiazhah
Sebelum memulai tilawah, disarankan untuk membaca doa istiazhah, memohon perlindungan dari setan: “Apabila engkau hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah pelindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” [An-Nahl: 98]. Dengan doa ini, kita dapat lebih fokus dan terlindung dari gangguan.
- Menghadap Kiblat
Menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an adalah salah satu bentuk penghormatan. Seperti yang disebutkan, “Duduk yang paling bagus adalah yang menghadap ke arah kiblat.” [HR. Thabari]. Ini menunjukkan kesadaran kita tentang posisi kita di hadapan Allah.
- Memperindah Suara Tanpa Riya’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk memperindah bacaan Al-Qur’an: “Perindahlah (bacaan) Al-Qur’an dengan suara kalian.” [HR. Ahmad, Ibnu Majah]. Bacalah dengan suara yang merdu namun hindari riya’, karena tujuan utama kita adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan menarik perhatian manusia.
- Membaca dengan Suara Pelan (Sirri)
Jika kita khawatir akan riya’ atau mengganggu orang lain, sebaiknya bacalah dengan suara pelan. Ini menjaga agar bacaan kita tetap khusyuk dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.
- Membaca dengan Tartil
Bacalah Al-Qur’an dengan tartil, yaitu perlahan dan jelas, sambil memperhatikan tajwid dan tempat-tempat berhenti yang benar. Ali bin Abi Thalib r.a. menjelaskan, “Tartil adalah membaca al-Quran dengan mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf yang benar.” Hal ini memastikan bahwa bacaan kita sesuai dengan aturan dan lebih mudah dipahami.
Semoga dengan memperbaiki kualitas tilawah kita, Allah memberikan keberkahan pada setiap huruf yang kita baca. Aamiin.
Sumber gambar: Unsplash
Penulis: Elis Parwati