Doa Anak Yatim – Ketika upaya manusia telah menghasilkan, saat itulah ketakwaan seseorang diuji. Apakah dia akan bersyukur atas nikmat rezeki yang diberikan atau justru menolaknya?
Dalam Kumpulan Doa yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, terdapat doa untuk mensyukuri nikmat. Lafaznya sebagai berikut:
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ ااَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Robbi auzi’niyy an asykuro ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhohu wa adkhilniy birohmatika fiy ‘ibadika sholihiyna
Artinya, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.”
Saat seorang Muslim berusaha mencari rezeki dari Allah, dia membutuhkan perlindungan, baik di dunia maupun di akhirat, agar rezeki yang diperolehnya suci dari keraguan dan larangan.
Dalam Fiqih Jilid 1 karya KH Imam Zarkasyi, terdapat doa untuk hal tersebut:
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan firrizqi, wa taubatan qablal-maut, wa rahmatan indal-maut, wa maghfiratan ba’dal-maut. Hawwin alaina fi sakaratil-maut, wannajata minannaari, wal-afwa indal-hisab.
Artinya, “Ya Allah, kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama, kesehatan badan, tambahnya pengetahuan, berkahnya rezeki, mendapatkan taubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati. Dan ringankanlah kiranya dalam sakaratul-maut, dan selamatkanlah kiranya dari siksaan neraka, dan dapatkanlah kami ampunan pada hari hisab (perhitungan).”
Doa tersebut dilanjutkan dengan membaca lafaz berikut:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَا فِرِينَ.
Rabbana-ghfir alaina shabran wa tsabbit aqdaamana wanshurna ala-qaumil-kaafirin.
Artinya, “Ya Tuhan kami, tumpahkanlah kiranya ketabahan pada kami, tetapkanlah kiranya pendirian kami, dan menangkanlah kami atas orang-orang yang kafir.”
Kemudian, berdoalah:
رَبَّنَاا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa adzabannaari
Artinya, “Ya Tuhan kami, berilah kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan. Serta perihalalah kami dari siksa neraka.”
Sumber gambar: Pixabay
Penulis: Elis Parwati