“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Imran : 104)
Dalam sebuah ceramahnya, Ust Abdul Shomad menjawab pertanyaan seorang jamaah mengenai amalan apa yang paling tepat untuk dilakukan di akhir zaman ini. Kemudian Ust Abdul Shomad menjawab bahwa tidak ada amalan yang paling baik untuk dilakukan di akhir zaman ini selain Dzikir.
Jika melihat keadaan umat saat ini yang selalu disibukkan dengan bermain media social seperti twitter, Instagram, whatsapp, browser dan lain-lain. Maka amalan yang baik untuk dilakukan adalah dzikir.
Ada berbagai jenis bacaan dzikir, shalawat, istighfar, subhanallah, dan masih banyak lagi. Sebagaimana dalam hadits berikut :
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَليَّ ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبْثُ بِهِ قَالَ : (( لاَ يَزالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللهِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .
Dari ‘Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadalu sesuatu yang bisa aku pegang selalu.”
Beliau menjawab,” Hendaklah lisanmu selalu basah karena berdzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan)
[HR Tirmidzi, no. 3375. Al-Hafidzh Abu Thahur mengatakan bahwa sanad dari hadits ini hasan].
Lanjutnya, ada berbagai pandangan ustadz mengenai dzikir apa saja. Kemudian Uts Abdul Shomad menjawab setiap dzikir itu baik. Misalnya seperti membaca istighfar.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثَلاَثًا غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَ فَارًّا مِنَ الزَّحْفِ.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mengucapkan Astagfirullahal ‘adzim alladzi laa illaha illaa huwal hayyul qayyum qa atubu ilaih (Aku meminta ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri. Aku bertaubat kepadaNya) tiga kali, maka dosa-dosanya telah diampuni meskipun ia lari dari medan peperangan (dimana hal itu adalah termasuk dosa yang besar).”
Begitupun jika berdzikir dengan membaca shalawat.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا}.
Nabi SAW bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat (memberikan rahmat) untuknya sepuluh kali.”
Berbagai jenis dzikir itu baik, selagi ada anjurannya dalam syariat Islam. Selain menyelamatkan kita di akhir zaman ini, dzikir juga akan menyelamatkan kita saat malaikat pencabut nyawa dating hingga kalimat terakhir yang kita ucapkan adalah Laa ilaaha illallah.