Doa Anak Yatim – Sahabat, seperti yang telah kita ketahui bahwa anak-anak yang terbunuh di Gaza meningkat dengan sangat pesat dejak serangan Israel yang membabi buta sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Salah satu lembaga bernama “Save the Children” menyebutkan bahwa jumlah korban anak-anak saat ini mengalahkan statistik kematian anak-anak di zona konflik dunia sejak 2019 lalu.
Dalam siaran pers-nya lembaga ini menyebutkan lebih dari 3.257 anak dilaporkan tewas. Tercatat, lebih dari 6.000 anak-anak menjadi korban luka.
Ditengah suara gemuruh yang berasal dari ledakan bom hingga korban-korban berjatuhan akibat serangan yang diturunkan secara bertubi-tubi oleh kaum-kaum Zionis. Ada waktunya kita hanya mampu terdiam seketika karena kehilangan kata-kata. Hanya doa yang banyak diulang-ulang, kurang lebih seperti ini bunyinya;
“Ya Allah, bantulah mereka …”
“Ya Allah, kami menjadi saksi atas perjuangan mereka. Kami letakkan semuanya dalam jagaan dan aturan-Mu. Sungguh, tiada daya dan upaya kami melainkan dengan pertolongan-Mu.”
Betapa banyaknya saudara kita di Gaza yang menjadi korban akibat konflik peperangan ini. Datangnya ajal memanglah sebuah misteri. Semua makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.
Tak hanya manusia, hewan serta tumbuhan pun dapat merasakannya. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 57 yang artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Kematian tak memandang soal umur, tak hanya yang sudah tua saja yang akan mati. Bahkan yang usianya lebih muda, anak-anak yang belum baligh pun bisa meninggal dunia lebih dulu. Seorang anak yang wafat sebelum ia baligh juga dibahas dalam Islam.
Dalam sebuah hadits dari Aisyah ra., “Rasulullah diundang untuk melayat jenazah seorang anak kecil dari kalangan Anshar. Aku (Aisyah) berkata, ‘Wahai Rasulullah, alangkah beruntungnya anak ini. Ia salah satu burung di antara burung-burung surga. Ia tidak pernah berbuat keburukan dan belum pernah menemuinya.’” Rasulullah bersabda, “Apakah engkau tahu yang selain itu, wahai Aisyah? Sesungguhnya Allah menciptakan penghuni surga yang telah Dia tetapkan untuknya saat mereka masih berada di tulang sulbi ayah mereka pula. Dan Dia menciptakan penghuni neraka yang telah Dia tetapkan untuknya saat mereka masih berada di tulang sulbi ayah-ayah mereka pula.” (H.R. Ibnu Majah).
Melalui hadits tersebut, kita bisa tahu bahwa anak-anak yang wafat sebelum baligh akan masuk ke surga. Dikatakan juga bahwa mereka akan menjadi syafaat bagi orangtuanya dan kelak mereka akan mengajak orangtuanya ke dalam surga.
Abu Hasan berkata, “Aku pernah berkata kepada Abu Hurairah, ‘Sesungguhnya dua anakku telah meninggal dunia. Sudikah kiranya engkau menceritakan kepadaku hadits dari Rasulullah yang dapat menghibur hatiku karena kehilangan kedua anakku itu?” Abu Hurairah menjawab, “Baiklah, anak-anak kaum muslimin akan menjadi anak-anak kecil di surga. Seseorang di antara mereka akan menjemput ayahnya atau kedua orangtuanya, lalu menarik baju atau tangannya sebagaimana aku menarik ujung bajumu ini, dan tiada hentinya atau tidak mau berhenti sebelum Allah memasukkan orangtuanya bersama dia ke dalam surga.” (H.R. Bukhari).
Lantas, Bagaimanakah Nasib Mereka Setelah Wafat?
Anak-anak yang wafat sebelum mereka baligh, maka mereka akan diasuh oleh Nabi Ibrahim As beserta istrinya Sayyidah Siti Sarah di sebuah gunung di surga.
Mereka akan dirawat oleh Nabi Ibrahim As dan Sayyidah Siti Sarah sehingga mereka tidak akan kelaparan dan kehausan, semua kebutuhan mereka akan terjamin dan terpenuhi hingga mereka dikembalikan kepada orangtuanya pada hari kiamat.
“Anak-anak orang mukmin berada di dalam surga. Mereka diasuh oleh Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah sampai dikembalikan kepada orangtuanya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Bagaimana Nasib Anak-anak Yang Wafat Sebelum Baligh Namun Terlahir Dari Orangtua Musyrik atau Nonmuslim?
Meskipun mereka terlahir dari orangtua nonmuslim, In Syaa Allah mereka akan tetap menjadi penghuni surga. Hal tersebut telah diterangkan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
Beliau berkata, bahwa banyak dalil yang mengatakan bahwa anak-anak yang terlahir dari orangtua musyrik masuk surga. Hal tersebut diterangkan dalam salah satu hadits tentang Rasulullah SAW yang melihat Nabi Ibrahim As di surga ketika peristiwa Isra Mi’raj dan di sekitarnya ada anak-anak manusia. Para sahabat kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW., “Wahai Rasulullah apakah anak-anak kaum musyrikin juga ikut?” Rasulullah SAW menjawan, “Mereka juga.”
Dalil yang lai adalah firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 15 yang artinya:
“Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.”
Anak yang masih belum baligh baik ia terlahir dari orangtua muslim ataupun nonmuslim, tidak terkena beban taklif sebelum ia baligh dan hal itu telah disepakati. Wallahu’alam.
Sahabat, bayangkan betapa sibuknya Nabi Ibrahim As dan Sayyidah Siti Sarah akhir-akhir ini menerima tamu-tamu kecilnya, terutama dari palestina. Masya Allah…
Teruskan bersolidaritas untuk mereka yang saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Baitul Maqdis. Dengan cara apapun selama itu mengandung kebaikan, semoga Allah melihat ini sebagai sebuah perjuangan kita bersama mereka. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.
Sumber foto : https://www.instagram.com/islam_semya/
Penulis: Elis Parwati