Doa Anak Yatim – Pernahkah Kamu melihat seorang pengusaha sukses yang bekerja tanpa kenal lelah? Mereka rela begadang demi memastikan laporan keuangan mereka sempurna, menghitung pengeluaran, dan memastikan keuntungan maksimal. Syeikh Ibnu Utsaimin mengingatkan kita bahwa sebagai pengusaha akhirat, kita harus lebih bersemangat dan lebih serius dalam “bisnis” kita, karena keuntungan yang kita kejar jauh lebih utama.
“Bila para pengusaha saja tidak tidur hingga mereka mengecek laporan keuangan bisnis mereka, pengeluarannya untuk apa, keuntungannya berapa. Maka pengusaha akhirat harus lebih semangat lagi, karena bisnis mereka lebih utama daripada bisnis pengusaha dunia.” (Liqo’ul Babil Maftuh 5/79)
Bayangkan jika kita memiliki semangat yang sama dalam mengejar pahala dan ridha Allah. Berikut beberapa poin penting yang bisa kita renungkan:
Evaluasi Diri
Seberapa sering kita mengevaluasi amal ibadah kita? Seperti pengusaha yang rutin mengecek laporan keuangan, kita juga harus rajin introspeksi diri. Apakah shalat kita sudah khusyuk? Sudahkah kita membaca Al-Quran dengan penuh penghayatan?
Prioritaskan Akhirat
Ingatlah, keuntungan dari amal shalih bukan hanya untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat. Semangat kita harus lebih besar daripada sekadar mengejar keuntungan duniawi. Setiap sedekah yang kita berikan, setiap kebaikan yang kita lakukan, semuanya akan berbalik menjadi pahala.
Menjadi Pengusaha Akhirat yang Cerdas
Pengusaha dunia memiliki strategi untuk mendapatkan keuntungan maksimal, kita juga harus memiliki strategi untuk menambah pahala. Misalnya, rajin bersedekah, membantu orang lain, atau mengikuti kajian rutin. Setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah langkah besar menuju surga.
Pantang Menyerah
Jangan mudah menyerah. Dalam bisnis akhirat, setiap usaha kita pasti ada hasilnya, meskipun kadang kita tidak langsung melihatnya. Percayalah, setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan berbuah manis di akhirat nanti.
Semoga kita semua bisa lebih semangat dalam mengejar pahala dan ridha Allah. Mulai sekarang, mari kita rajin mengevaluasi diri, memprioritaskan akhirat, dan tidak menyerah dalam mencari ridha Allah. Dengan begitu, kita tidak hanya akan sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang tekun dalam beramal shalih, yang selalu berusaha memperbaiki diri, dan yang senantiasa mengejar ridha-Mu. Aamiin.
Sumber gambar: Jurnal
Penulis: Elis Parwati