Doa Anak Yatim – Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Ilmu agama bukanlah sesuatu yang bisa kita abaikan atau letakkan di nomor dua. Ilmu agama bukan sekadar aktivitas di waktu senggang. Ia adalah kebutuhan utama, seperti napas bagi kehidupan seorang muslim. Tanpa ilmu, bagaimana kita bisa memahami apa yang Allah kehendaki dari kita? Bagaimana kita memastikan setiap langkah kita berada di jalan yang diridhai-Nya?
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗا
“Dia yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2)
Amal yang terbaik bukan hanya sekadar banyak, melainkan yang dilakukan dengan dua syarat: ikhlas karena Allah dan sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tapi, bagaimana kita bisa memenuhi dua syarat ini tanpa ilmu? Tanpa pemahaman yang benar, bagaimana kita yakin bahwa amal kita diterima?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memberinya pemahaman dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa pemahaman agama adalah tanda kebaikan dari Allah. Tanpa ilmu, kita mudah tersesat, melakukan amal yang salah, atau merasa cukup dengan ibadah yang sebenarnya belum sempurna. Ilmu adalah kunci untuk mengenal Allah dan menjadi syarat agar amal kita diterima.
Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah menyampaikan bahwa ilmu agama adalah fondasi dari segala kebaikan. Tanpa ilmu, seseorang akan kehilangan arah dan sulit meraih kedudukan tinggi di sisi Allah. Dengan ilmu, Allah akan meninggikan derajat kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT berfirman:
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
“Katakanlah: Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasul), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali-Imran: 31)
Mengikuti Rasulullah memerlukan ilmu. Tanpa ilmu, bagaimana kita bisa tahu bagaimana cara mengikuti beliau dengan benar? Oleh karena itu, mari terus berusaha menuntut ilmu, karena hanya dengan ilmu kita bisa menapaki jalan yang benar menuju ridha Allah.
Sumber gambar: Sindonews.com
Penulis: Elis Parwati