Doa Anak Yatim – Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam. Kesalahan orang yang melakukan syirik tidak akan diampuni Allah SWT. Tidak hanya itu, amalan salehnya di masa silam juga akan dihapus karena kesyirikan yang ia lakukan. Secara definitif, syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT.
Ancaman dosa syirik ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 48:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar,” (QS. An-Nisa [4]: 48).
Dosa syirik terbagi menjadi dua jenis, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Syirik Besar
Adalah perbuatan yang jelas-jelas menunjukkan sikap menyekutukan Allah SWT, seperti menganggap bahwasanya ada Tuhan selain Allah, menyembah berhala, atau meyakini keberadaan dewa-dewi sebagai tandingan Allah SWT.
Perbuatan syirik besar juga dilakukan ketika seseorang meminta doa atau munajat kepada selain Allah SWT, seperti ke pohon keramat, memasang sesajen ke sungai, gua, dan sebagainya.
Orang yang melakukan syirik besar lazimnya mengingkari sifat-sifat suci Allah SWT, seperti menganggap bahwa Allah memiliki anak, meniadakan kekuasaan Allah, dan lain sebagainya.
Orang yang melakukan perbuatan syirik besar dengan sengaja, maka statusnya sudah murtad dan tidak sah dianggap sebagai bagian dari umat Islam.
2. Syirik Kecil
Dikenal dengan sebutan syirik tersembuyi karena seseorang sering kali tidak sadar sudah melakukan perbuatan tersebut. Syirik kecil artinya menyandarkan suatu kejadian kepada selain Allah SWT. Contoh syirik kecil adalah ketika seseorang menyatakan bahwa: “Jika saya tidak ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati.”
Dari sini, komentar di atas mengisyaratkan bahwa kesembuhannya dari penyakit atau kecelakaan disebabkan karena bantuan dokter tersebut, serta tidak ada campur tangan Allah di dalamnya.
Sering kali, syirik kecil berbentuk riya, melakukan suatu perbuatan baik, termasuk ibadah, namun dengan tujuan ingin dipuji atau dipandang baik oleh orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia, ‘Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?’,” (H.R. Ahmad).
Sumber: pikiranrakyat.com
Penulis: Aisyah