Doa Anak Yatim – Tahukah Sahabat? Allah dan Rasul telah memerintahkan seluruh umahnya untuk memperhatikan etika, sikap, serta perilaku dalam berinteraksi dengan sesama.
Sudah sepatutnya kita senantiasa berbuat baik dan menyebarkan kebaikan. Tentu saja, kebaikan yang dimaksud pun harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan berbuat baik, niscaya ia akan mendapat balasan yang baik pula.
Meskipun demikian, tidak semua perbuatan baik bisa mendapatkan balasan yang serupa. Adakalanya seorang muslim akan disakiti oleh orang-orang yang zalim dan kejam. Lantas, apakah Allah akan membahas orang yang telah menyakiti kita?
Balasan Orang yang Sering Menyakiti
Seseorang yang menyakiti orang lain disebut zalim. Dilansir dari kumparan.com yang mengutip buku Ensiklopedia Doa Muslimah oleh TIM GIP, secara bahasa zalim adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau melakukan sesuatu yang tidak semestinya.
Zalim adalah salah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah.
Larangan ini telah dijelaskan dalam hadist Qudsi yang berbunyi:
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan, aku jadikan perbuatan harap di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim.”
Melalui hadits ini, Allah memperingatkan hamba-Nya untuk menjauhi perbuatan zalim. Karena dengan perbuatan tersebut, seseorang akan jauh dari genggaman Allah Swt. Dia akan tersesat dan tidak bisa menemukan jalan pulang.
Orang yang dengan sengaja menyakiti orang lain, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Allah yang Mahaadil akan menghukum orang-orang yang gemar menganiaya. Hal ini juga dijelaskan dalam buku Asmaul Husna dan 20 Sifat Allah karya H.F. Rahadian.
Dalam Surat Ali Imran ayat 57, Allah Swt berfirman:
“… sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat zalim” (QS. Ali Imran: 57)
Selain itu, disebutkan pula dalam surat Al-Zalzalah bahwa segala amal perbuatan manusia kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7-8:
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,”
“dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Setiap umatnya, akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah SWT, tidak peduli sekecil apapun perbuatan tersebut.
Sebab, Allah adalah Dzat yang Maha Melihat. Tidak ada satupun perkara yang luput dari penglihatan-Nya. Allah selalu mengawasi setiap gerak-gerik manusia.
Oleh sebab itu, semua umat muslim hendaknya mempersiapkan kehidupan di akhirat. Mulai dari hari ini, hindarilah perbuatan tercela, seperti zalim dan senang menyakiti orang lain.
Sumber foto: dream.co.id
Penulis: Elis Parwati