Doa Anak Yatim – Gempa bumi yang mengguncang sebagian besar wilayah Maroko telah menyebabkan korban cedera dan tewas di banyak provinsi, termasuk Marrakesh, Taroudant dan Chichaoua.
Pusat gempa berada di Pegunungan Atlas, sekitar 70 kilometer selatan Marrakesh di provinsi Al Haouz. Dilansir dari laman voaindonesia.com ahli gempa bumi, Richard Walker dari University of Oxford mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan gempa di Maroko begitu mematikan.
Lantas, apa aspek dan pandangan Islam Mengenai gempa bumi yang telah mengguncang Maroko pada Jumat (08/09/2023) lalu?
- Allah SWT SWT sebagai Penguasa Alam Semesta
Dalam Islam, Allah SWT dianggap sebagai Penguasa dan Pengatur segala sesuatu di alam semesta. Gempa bumi adalah salah satu contoh dari kekuasaan Allah SWT atas alam semesta dan ciptaan-Nya.
Ayat-ayat dalam Al-Quran secara eksplisit menyebutkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan penuh atas alam semesta dan bisa mengguncangkan bumi sesuai dengan kehendak-Nya.
- Ujian dan Cobaan
Gempa bumi dapat dianggap sebagai ujian atau cobaan bagi manusia. Dalam Islam, Allah SWT menguji hamba-Nya dengan berbagai cara, termasuk melalui bencana alam seperti gempa.
Tujuan ujian ini adalah untuk menguji kesabaran, iman, dan ketekunan manusia dalam menghadapi kesulitan.
- Kepentingan Keselamatan dan Kepedulian Terhadap Sesama
Islam menekankan pentingnya keselamatan manusia. Ketika terjadi gempa bumi atau bencana alam lainnya, Islam mendorong umatnya untuk memberikan pertolongan kepada sesama manusia yang terkena dampaknya.
Ini mencerminkan nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian sosial yang diajarkan dalam agama Islam.
- Berdoa dan Mengingat Kematian
Gempa bumi juga dapat mengingatkan manusia akan kematian dan kerentanannya terhadap bencana alam. Dalam Islam, situasi seperti ini memotivasi umat Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, berdoa agar terlindungi dari bencana, dan merenungkan makna hidup serta persiapan untuk akhirat.
Dalam perspektif Islam, gempa bumi adalah bagian dari ketetapan Allah SWT dalam menciptakan alam semesta.
Sementara manusia tidak dapat menghindari kejadian alam ini, mereka diingatkan untuk menjalani kehidupan dengan kesadaran akan keterbatasan mereka dan ketergantungan kepada Allah SWT.
Wallahu’alam bishawab.
Sumber foto: google.com
Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah