Doa Anak Yatim – Sahabat al Hilal, problematika yang dihadapi oleh anak yatim amatlah kompleks dan memerlukan perhatian khusus. Dalam hal tersebut, agama Islam dengan sumber ajaran utamanya yaitu Al-Quran, mengatur sedemikian rupa cara merawat anak yatim dan bentuk pemeliharaan yang dimaksud salah satunya adalah dengan perawatan diri anak yatim.
Al-Quran memberikan perhatian yang sangat besar kepada anak yatim. Al-Quran juga memberikan tuntunan dengan menunjukkan jalan yang ditempuh oleh seorang Muslim dalam memelihara anak yatim. Hal tersebut tidak lain supaya seorang Muslim tak terjebak dalam tata cara pengasuhan yang salah dan akhirnya dapat menelantarkan anak yatim tersebut, bahkan mungkin dirinya sendiri.
Salah satu cara agar tidak menelantarkan anak yatim yaitu dengan cara mengasuh mereka sesuai dengan tuntunan yang ada didalam Al-Quran.
Ayat yang memberikan informasi mengenai perawatan diri anak yatim salah satunya yaitu Surat Al-Baqarah ayat 220, yang artinya “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah: ‘mengurus urusan mereka secara patut adalah hal yang baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Baqarah: 220).
Dan didalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa sebelum turunnya ayat-ayat tentang ancaman terhadap orang yang menzalimi anak yatim, diceritakan bahwa ada sahabat Nabi yang bertakwa berusaha untuk menjauhi dosa tersebut dengan memisahkan makanan dan minumannya dari makanan dan minuman anak yatim.
Jika makanan anak yatim itu tersisa, maka dibiarkan sampai busuk karena takut akan ancaman Allah jika makanan itu dimakan olehnya. Lalu ia menghadap Rasulullah SAW untuk menceritakan hal tersebut, dan setelah itu turunlah ayat yang membenarkan tata cara yang lebih baik dalam perawatan anak yatim.
Jadi, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan merawat anak yatim dengan baik yaitu memperlakukan mereka sebagaimana memperlakukan seorang anggota keluarga, tidak membeda-bedakan mereka dalam hal makanan, pakaian, atau apapun. Sehingga, anak yatim tidak merasa terhina dan susah.
Dengan sikap lemah lembut dan berkasih sayang terhadap anak yatim, mereka akan merasakan sebagaimana kasih sayang kedua orang tua mereka dan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda bagi yang mampu melaksanakan kewajiban tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, bahwa “Apakah kamu suka jika hatimu menjadi lembut serta terpenuhi segala keinginanmu? Sayangilah anak yatim, usaplah kepala mereka, serta beri makanlah mereka dari makananmu, niscaya hatimu akan lembut dan terpenuhi segala keinginanmu” (HR. Al-Thabraniy dari Abu Darda).
Sumber gambar: popmama.com
-TA