Doa Anak Yatim – Apabila kita menilik definisinya di dalam KBBI, sabar Memiliki dua arti. Pertama, sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati). Dengan kata lain, sabar adalah tabah.
Sedangkan, arti sabar yang kedua adalah sikap tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Adapun arti sabar dalam Islam, yuk kita Simak penjelasan berikut.
Apa Itu Sabar?
Istilah kata sabar berasal dari bahasa Arab yang artinya menahan, mencegah atau tabah. Sedangkan secara istilah, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, menahan lisan dari keluh kesah, serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu menjelaskan bahwa sabar dan iman Memiliki kaitan yang erat ibarat kepala dan tubuh. Apabila kepala manusia sudah tidak ada, maka tubuh pun tidak akan berfungsi. Begitu pula dengan sabar dan iman, jika kesabaran hilang maka iman pun akan ikut hilang.
Keterkaitan iman dan sabar juga dijelaskan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 200 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200).
Menurut Quraish Shihab, berdasarkan ayat di atas, sabar hukumnya adalah wajib. Setiap hamba yang ditimpa musibah diwajibkan untuk bersabar dari awal ujian datang hingga ia memperoleh jalan keluarnya.
Sabar adalah tombak utama dalam iman, semakin tinggi kesabaran yang dimiliki oleh seseorang maka semakin tinggi pula iman yang ia miliki.
Sabar memiliki 3 macam atau jenis, berikut penjelasannya.
- Sabar dalam Ketaatan Kepada Allah
Untuk menjadi hamba yang taat tentunya membutuhkan kesabaran secara kontinyu dan diusahakan bertambah dari hari ke hari. Perintah sabar juga terdapat dalam Al-Quran.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” (QS. Thaha: 132)
Dalil lainnya adalah,
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه
“Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28).
- Sabar dalam Menjauhi Kemaksiatan
Sabar inilah yang dialami oleh Nabi Yusuf As ketika beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz yang cantik di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat, dan terjamin tidak akan ada orang yang tahu apa yang mereka lakukan di dalam.
Akan tetapi, Nabi Yusuf mampu menghindari ajakan berzina tersebut. Kemudian, Nabi Yusuf lebih memilih untuk bersabar dalam penjara demi menjauhi kemaksiatan. Hal ini sebagiamana firman Allah SWT dalam Al-Quran,
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’.” (QS. Yusuf: 33).
- Sabar dalam Menerima Takdir Allah
Sabar jenis yang ketiga adalah bersabar dalam menerima takdir yang Allah berikan. Dalam Al-Quran Allah SWT. berfirman
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Takdir merupakan ketetapan Allah, baik itu takdir yang baik ataupun takdir yang buruk, sebagai seorang muslim kita wajib menerimanya. Meskipun demikian, kita tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan mengatasnamakan takdir, ya Sahabat! Semoga kita semua selalu diberikan kesabaran. Aamiin.
Sabar dan jenis-jenisnya (Foto: Getty Images)
Penulis: Elis Parwati