Doa Anak Yatim – Sahabat al Hilal, semoga kita semua senantiasa dijaga hatinya oleh Allah, agar selalu diberi rasa percaya dan yakin kepada Allah SWT.
Sebab, kelemahan iman seseorang berawal ketika keraguan mulai muncul di dalam hatinya. Pada hakikatnya, kita selalu membutuhkan Allah SWT dalam setiap keadaan.
Ketika sedang diberi ujian, kita butuh Allah. Bahkan sekalipun ketika diberi nikmat juga akan tetap membutuhkan Allah.
Mengapa orang yang sedang diuji membutuhkan Allah SWT? Karena ketika dalam keadaan tersebut, setiap orang sangat rentan untuk berkeluh kesah dan berputus asa.
Allah SWT akan selalu membersamai dengan cara menghibur hati kita serta menenangkannya, Allah akan kembali menghidupkan hati dengan nikmatnya beriman.
“… Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Rad :28)
Ini adalah salah satu bukti bahwa Allah selalu membersamai setiap hamba-Nya yang sedang dalam keadaan diuji. Lalu, Allah menghibur dengan kalimat:
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“… Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”(QS. At-Taubah : 40)
Begitu juga ketika sedang diberi nikmat, Allah SWT senantiasa membersamai hamba-Nya. Sebab, seseorang akan mudah jatuh kepada dosa-dosa atas kenikmatan hidup yang didapatkannya.
Kalau saja Allah tidak menjaga kita ketika sedang diberi nikmat, maka nikmat itu akan membawa kita jatuh terjerumus ke dalam lubang yang penuh dosa. Nikmat itu akan menjadi penghalang syafa’at dari-Nya.
Sehingga kita akan disibukkan dengan nikmat itu sampai pada akhirnya terhalang untuk mengingat Allah tepat waktu. Seperti terhalang untuk bangun di tengah malam karena terlalu larut dalam tidur.
Kenapa terlalu larut? Karena terlalu banyak yang hal yang kita nikmati sebelum tidur tanpa mengingat Allah sedikit pun.
Contohnya makan-makan, jalan-jalan, foya-foya, atau hal berlebihan lainnya hanya karena demi bisa menghabiskan nikmat yang Allah berikan.
Oleh karena itu, kita tidak bisa bangun untuk menghadap kepada Allah, menceritakan setiap keluh kesah kepada Allah hal yang selama ini hanya dilakukan ketika sedang diuji oleh Allah SWT.
Ketika seseorang sedang diuji oleh Allah, akan sangat mudah baginya untuk bangkit tengah malam menunaikan ibadah dan berdoa serta menceritakan segala hal yang tidak mungkin diceritakan kepada makhluk-makhluk di dunia terkecuali kepada Sang Ilahi Rabbi Allah SWT.
Melakukan sujud panjang dan menangis dalam setiap doa. Akan tetapi, ketika Allah memberikan sebuah kenikmatan, maka segala cerita keluh kesah itu tiba-tiba sirna, malamnya lelap bahkan sampai salat Subuhnya pun terlewatkan.
Inilah tanda jika Allah tidak membersamai seorang hamba ketika diberi nikmat, hingga orang yang termasuk ke dalam golongan ini jika dibiarkan terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama nanti dia akan terjebak dalam Istidraj.
Naudzubillahi min dzaalik.
Sumber gambar: viva.co.id
Penulis: Elis