Doa Anak Yatim – Wahai Ayah, wahai Ibu, jangan pernah engkau mengatakan atau mendoakan hal-hal yang merupakan kejelekan untuk anak-anakmu. Beberapa di antara doa yang mustajab, salah satunya adalah doa yang diucapkan oleh orang tua kepada anaknya, baik itu doa kebaikan ataupun sebaliknya.
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Ada tiga doa yang tidak tertolak: [1] doa orang tua (kepada anaknya) [2] orang orang yang berpuasa [3] doa orang yang sedang safar” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan-nya no. 6619, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah).
Suatu hari ada seorang anak yang menyakiti dan menyusahkan ibunya, kemudian dia emosi dan hilang kendali sehingga terucap sebuah kata dari mulutnya “Pergilah kau, semoga Allah mencabut nyawamu!”. Lalu anak itu pergi, saat di jalan raya ketika dia sedang berjalan entah itu dia yang tidak melihat atau sopirnya juga yang tidak hati-hati dalam berkendara. Akan tetapi, saat itu terjadilah kecelakaan yang membuat nyawa dengan begitu cepatnya terpisah dan berlalu dari jasadnya. Hanya dari doa seorang Ibu.
Astagfirullah, jangan sampai keluar kata-kata itu dari mulutmu wahai Ayah wahai Ibu. Semarah apa pun engkau jangan biarkan anakmu sampai berenang dalam genangan air mata, jangan sampai engkau mengatakan kata-kata yang dimurkai oleh Allah SWT, semarah apa pun engkau doakanlah kebaikan bagi anakmu.
Wahai anak, seemosi apa pun kita janganlah sampai melawan. Diam lebih baik, jika tidak bisa maka diamlah. Jika sulit, diamlah. Jika sudah tidak sanggup lagi maka tetaplah diam sampai Allah SWT memberikan balasan kepada kita, karena sampai kapan pun kita tidak bisa membalas budi baik mereka.
Bisakah kita balas segala kebaikan mereka seperti bagaimana beratnya titik peluh keringat mereka untuk bisa mencarikan rezeki yang halal untuk kita makan hingga kita bisa menuntut ilmu? Bisakah kita membalas bagaimana rintihan mereka saat mengandung kita, sampai meregang nyawa saat melahirkan kita, berapa banyak angka kematian saat melahirkan? Lalu setelah kita lahir mereka menyusui kita, merawat kita.
Sebab itu, bersabarlah menghadapi orangtua kita. Tataplah mereka dengan tatapan keridhoan, kesenangan, kebahagian. Jangan sampai kita melukai hati mereka apalagi hingga membuatnya menangis dan emosi hingga lepas kendali.
Semoga di akhir tahun ini, Allah SWT senantiasa menganugerahkan kesabaran untuk Ayah dan Ibu, begitu juga untuk kita sebagai anak.
Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin
-TE