Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, tak terasa sebentar lagi Ramadhan akan tiba. Namun, sudahkah Sahabat melunasi hutang puasa di tahun-tahun sebelumnya?
Bagi beberapa orang yang tidak mampu melaksanakan puasa wajib di waktu Ramadhan karena beberapa alasan memang diwajibkan untuk mengqadhanya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita hendak mengqadha puasa di antaranya :
1. Qadha hanya untuk mereka yang diperbolehkan meninggalkan puasa karena suatu hal
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui.” (HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad) Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
2. Diwajibkan membayar fidyah bila tidak mampu mengqadha puasa karena alasan khusus
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui.” (HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
3. Tidak berpuasa di hari raya dan tasyrik
“Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam larang untuk berpuasa di dalamnya yaitu Idul Fithri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim)
4. Tidak puasa di hari Jum’at bersendiri
“Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali jika ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Membaca niat puasa qadha sebelum memasuki waktu subuh
Dari Hafshah radhiallahu ‘anha; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja yang belum berniat puasa sebelum terbit fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud)
6. Mengqadha puasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
7. Melakukan sahur, layaknya puasa pada bulan Ramadhan
“Bersahurlah kalian karena dalam bersahur tersebut terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari)
8. Menyegerakan Qadha puasa
“Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al Mu’minun: 61)
9. Boleh dilakukan secara berurutan ataupun secara terpisah
Rasul bersabda,
“Qadha’ (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. “ (HR. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar)
10. Mendahulukan puasa qadha
Sudah sepatutnya kita untuk mendahulukan qodho puasa, hal ini lebih utama daripada melakukan puasa sunnah.
Akan tetapi, jika waktu memang begitu sempit dan dikhawatirkan akan luput puasa pada hari yang mulia seperti pada hari ‘Asyura (10 Muharram) atau pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah), maka berpuasalah dengan niatan qodho’ puasa.
Semoga dari situ ia juga bisa mendapatkan pahala dari puasa ‘Asyura atau puasa ‘Arofah sekaligus. Karunia Allah sungguh amat luas.
Nah, itulah pembahasan mengenai beberapa hal yang harus kita perhatikan saat kita hendak mengqadha puasa lengkap dengan hadis-hadis shahihnya. Semoga bermanfaat, ya!
Sumber gambar:
Penulis: Elis Parwati