Doa Anak Yatim – Ketika kita kehilangan dompet, rasanya ada sesuatu yang hilang dari diri kita—barang-barang berharga seperti uang dan identitas, seketika lenyap. Tetapi, kehilangan yang lebih besar bisa terjadi saat kita salat tanpa konsentrasi. Meskipun kita mungkin tidak langsung menyadarinya, sebenarnya kita kehilangan sesuatu yang jauh lebih penting—koneksi kita dengan Allah.
Mari kita renungkan hadis dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang melirik ke sana kemari saat salat. Rasulullah menjawab, “Itu adalah pencurian yang dilakukan setan dalam salat seorang hamba.” [HR. Bukhari]
Ternyata, ada dua jenis “pencurian” yang bisa terjadi saat salat:
- Pencurian Pandangan Mata: Ketika mata kita bergerak ke sana-sini, tidak fokus pada tempat sujud atau gerakan salat.
- Pencurian Hati: Ketika pikiran kita melayang jauh dari mengingat Allah, dan tertuju pada hal-hal duniawi.
Ketika kita salat, seharusnya kita membayangkan bahwa Allah SWT tengah memberikan perhatian penuh kepada kita—mendengarkan setiap bacaan, mengamati setiap gerakan, dan merespons setiap doa yang kita panjatkan. Di momen yang penuh kemuliaan ini, sangat tidak pantas jika kita malah kehilangan fokus dan tergoda untuk berpaling. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan, “Allah terus memperhatikan hamba-Nya selama ia tidak menoleh. Jika ia menoleh, maka Allah akan meninggalkannya.” [HR. Abu Dawud]
Mempertahankan khusyuk dalam salat memang tidak mudah, tetapi berikut beberapa cara untuk membantu kita lebih fokus:
- Niatkan salat semata-mata karena Allah.
- Sadari keagungan Allah saat melaksanakan salat.
- Bayangkan Allah tengah memantau setiap gerakan dan bacaan kita.
- Sempurnakan gerakan dan bacaan salat.
- Resapi makna setiap bacaan dalam salat.
- Jauhi hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti gambar atau suara.
- Hindari menoleh, baik dengan mata maupun dengan hati.
- Ingatlah akan kematian saat sedang salat.
Dengan menjaga fokus dan hati yang khusyuk, semoga kita terhindar dari “pencurian” setan yang bisa merusak kualitas ibadah kita.
Sumber gambar: iStockphoto
Penulis: Elis Parwati