Doa Anak Yatim – Sahabat, Islam merupakan agama yang begitu sempurna dan mengatur kehidupan umatnya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala, salah satunya adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thayib.
Seperti firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 168:
“Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Allah Ta’ala melarang kita untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan oleh agama. Allah melarang umatnya untuk mengkonsumsi beberapa makanan dan minuman bukan karena tanpa alasan. Dibalik perintah atau larangan tersebut, pasti terdapat sejumlah kebaikan di dalamnya.
Mengonsumsi makanan haram tidak saja merugikan tubuh secara fisik, akan tetapi juga menjadi beban di akhirat kelak karena termasuk perbuatan dosa yang dilarang oleh agama. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 173:
Artinya, “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”
Makanan haram merupakan makanan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh umat Islam. Makanan haram dapat digolongkan menjadi dua golongan utama, yakni karena dzatnya seperti: darah, bangkai, daging babi, khamr, anjing, keledai, binatang buas dan lain sebagainya. Adapun haram karena suatu kondisi atau sebab tertentu meskipun awalnya zat tersebut halal.
Misalnya makanan dan minuman yang didapatkan dari hasil mencuri, masakan yang disajikan untuk perbuatan syirik, dan makanan yang ada dalam acara yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti bid’ah.
Akibat Dari Mengkonsumsi Makanan atau Minuman yang Diharamkan
- Tidak dikabulkan doanya
Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya doa itu?” (HR Muslim).
- Tidak diterima amalannya
Ibnu Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam, “Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya.” (HR. At-Thabrani).
- Mendapat balasan neraka
“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya tidaklah daging (anggota badan) yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram kecuali semua itu lebih berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. At Tirmidzi).
- Berkurangnya iman di hati
Apabila iman sudah terkikis, maka ia tidak akan digolongkan lagi bersama orang-orang mukmin. Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Ibnu ‘Umar berkata yang mengutip dari sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam,“Semua yang memabukkan itu disebut khamr (arak). Dan semua khamr itu haram. Barangsiapa meminum khamr di dunia lalu mati dan belum bertaubat darinya juga dia masih terus meminumnya, niscaya ia tidak akan meminumnya di akhirat.” (HR Muslim)
- Mengeraskan hati
Orang yang gemar atau sengaja makan makanan haram padahal sudah jelas makanan tersebut haram, maka konsekuensinya ia akan memiliki hati yang keras melebihi batu. Apabila hati manusia sudah menjadi keras, maka ia akan sulit untuk menerima kebenaran dan akan terus berada dalam kesesatan.
- Merusak akhlak dan kebaikan dalam suatu keluarga
Apabila seseorang memberi makanan haram kepada keluarganya, maka hal tersebut dapat merusak akhlak dan kebaikan yang ada dalam diri mereka. Oleh sebab itu, sebagai orang tua hendaknya kita mencari nafkah melalui cara dan sumber yang halal dan berkah untuk keluarga.
Yuk, mulai sekarang lebih berhati-hati lagi dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, ya Sahabat!
Sumber gambar : www.orami.co.id
Penulis: Elis Parwati