Doa Anak Yatim – Umat islam melaksanakan salat istikharah biasanya karena berada didalam dua atau lebih pilihan yang sulit. Dan salat istikharah merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan jawaban dari pilihan yang sulit untuk diambil keputusannya tersebut.
Lantas, darimana kita mendapatkan jawaban dari salat istikharah tersebut? Banyak yang mengatakan bahwa Allah akan mengirimkan jawabannya melalui mimpi.
Mimpi itu seperti tradisi yang ada di Indonesia jika segala penentuan atau hasil akhir dari salat istikharah akan diberitahukan melalui mimpi.
Sehingga ketika salat istikharah selesai dilakukan, orang muslim tersebut harus tidur. Jika ia bermimpi yang berhubungan dengan apa yang menjadi permasalahannya, bisa dikatakan itu adalah jawaban atau hasil finalmya.
Sayangnya pandangan dan persepsi masyarakat Indonesia akan hal tersebut kurang tepat, ditambah lagi tidak ada hadits yang mengatakan seperti itu.
Memang tidak ada salahnya mengandalkan hasil final dari salat istikharah melalui mimpi, jika mimpinya tersebut adalah hal baik.
Hal yang menjadi permasalahan kini adalah bagaimana jika mimpi tersebut justru mimpi yang kurang baik atau buruk?
Mimpi tersebut justru tidak membawa maslahat bagi orang yang melakukan salat tersebut. Mimpi bukan menjadi tolak ukur hasil final dari salat istikharah yang dilakukan sebab asal mimpi ada 3 macam yaitu sebagai berikut ini:
- Mimpi yang datangnya dari setan.
- Mimpi yang datang dari Allah.
- Mimpi yang datang dari dalam diri sendiri.
Jika kita tidak boleh mengandalkan mimpi setelah melaksanakan salat istikharah, lantas bagaimana kita mengetahui kalau salat istikharah kita telah terjawab?
Dikutip dari laman dalamislam.com, memang sampai saat ini belum ada dalil yang pasti yang membahas mengenai jawaban dari salat istikharah yang dilakukan.
Namun, Sahabat al Hilal bisa melihat jawaban salat istikharah berdasarkan kata dari beberapa ulama besar yang mengatakan seperti berikut ini:
- Mengambil keputusan yang menjadi keyakinan dengan perasaan pasti.
- Seseorang sebaiknya mengambil keputusan yang menjadi keyakinannya, entah itu sesuai dengan suara hatinya maupun tidak. Hal itu dikarenakan kebaikan merupakan sesuatu yang ada pada apa yang telah menjadi keyakinannya, bukan berasal dari kecocokan di dalam hatinya.
- Suara hati sering diperngaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah masalah tentang perasaan yang sifatnya subyektif dan tidak ada hadist yang membahas tentang hal tersebut.
- Jawaban istikharah bisa terlihat pada hati orang muslim yang bersih, sehingga hati akan murni dan tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang kurang bagus.
Sumber: suara.com
Penulis: Aisyah