Doa Anak Yatim – Mengejar tujuan hidup adalah esensi dari perjalanan manusia di dunia. Namun, dalam pengejaran ini, pertanyaan mendasar muncul: apakah sebaiknya kita mengejar dunia sebagai tujuan utama ataukah akhirat?
Dilansir dari beberapa halaman website yang mengulas tentang pentingnya mengejar akhirat sebagai tujuan akhir, dengan keyakinan bahwa kejaran itu akan membawa dunia pada genggaman kita.
Tujuan utama dalam hidup menggambarkan fokus dan orientasi seseorang. Jika tujuan utama adalah dunia, Allah mungkin mengganggu urusan-urusan kita, menghadirkan kefakiran yang berkelanjutan, dan hanya memberikan rezeki yang telah ditentukan sebelumnya.
Namun, jika akhirat menjadi tujuan tertinggi, Allah akan mempermudah urusan kita, memberikan kecukupan, dan mengarahkan rezeki dunia kepada kita, bahkan tanpa kita memintanya.
“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai beraikan urusannya, lalu Allah akan jadikan kefakiran selalu menghantuinya, dan rezeki duniawi tak akan datang kepadanya kecuali hanya sesuai yang telah ditakdirkan saja. Sedangkan, barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak cita-citanya, maka Allah akan ringankan urusannya, lalu Allah isi hatinya dengan kecukupan, dan rezeki duniawi mendatanginya padahal ia tak minta”. (HR Baihaqi dan Ibnu Hibban)
Pembandingan antara individu yang berusaha keras mengejar dunia dengan yang lebih fokus pada akhirat adalah ilustrasi yang kuat. Terkadang, ketika seseorang sangat terobsesi dengan harta dan status, kelelahan serta kegagalan dalam mencapai kebahagiaan sejati dapat menghampiri.
Di sisi lain, individu yang mengejar akhirat cenderung mendapatkan kemudahan dan berkah dalam urusan dunia mereka.
Dalam artikel ini juga menyoroti kebijaksanaan dalam berbicara tentang mengendalikan nafsu duniawi. Aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah melalui Al-Qur’an dan Hadits memberikan panduan tentang bagaimana mendekati dunia dengan keseimbangan.
Mengutamakan ketaatan kepada Allah bukan hanya memberi kebaikan dalam akhirat, tetapi juga membawa kesejahteraan dan ketentraman dalam kehidupan dunia.
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 97, yang terjemahnya berbunyi,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Dalam rangkaian pemikiran ini, semoga dapat memunculkan kesadaran akan pilihan hidup yang kita buat. Meskipun dunia memiliki daya tariknya, semoga hal ini dapat mengingatkan kita akan manfaat dan kebijaksanaan dalam mengejar akhirat sebagai tujuan akhir. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.
Sumber gambar: Al Hilal
Penulis: Elis Parwati