Doa Anak Yatim – Para ulama menjelaskan bahwa ibadah seorang hamba tidak akan mencapai puncaknya kecuali apabila dia meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Pada hakikatnya, dalam kehidupan ini tidak ada yang mudah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala menjadikannya mudah.
Sesuatu yang sulit pun bisa jadi mudah ketika Allah berkehendak. Oleh karena itu, Allah SWT menyuruh kita untuk berdoa. Karena kekuatan doa yang luar biasa.
Lantas, apakah kita sudah senantiasa berdoa kepada-Nya? Berapa banyak doa yang sudah kita panjatkan dalam waktu satu hari satu malam?
Banyak sekali orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan bekerja dan ihtiar, tetapi hanya sedikit waktunya yang mereka pergunakan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Karena dalam pikirannya sudah tertanam, bahwa usaha harus lebih keras dari pada doa. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak seperti itu.
Jika dalam sehari kita ihtiar delapan jam, maka seharusnya delapan jam itu pula kita berdoa.
Kita bisa lihat ada orang yang terus bekerja, tetapi hidupnya tidak pernah berubah. Padahal jika dipikir dengan logika, seharusnya dia sudah kaya.
Karena dia sudah bekerja sejak umurnya masih muda hingga dia tua. Akan tetapi, kenapa hidupnya masih belum berubah? Dan ada orang yang kerjanya hanya sedikit, tapi hidupnya sudah berubah.
Lantas apakah perubahan hidupnya karena ihtiarnya atau karena campur tangan dari Allah SWT yang Maha Pemberi Kehendak?
Kita bisa melihat, bagaimana Rasulullah SAW berjuang ketika perang badar. Yang kita ketahui adalah beliau menghadapi lawannya dengan jumlah yang tidak sebanding dengan jumlah pasukannya, yaitu 300 lawan 1000.
Jika kita kembali memikirnkannya dengan logika kita, jumlah pasukan Rasulullah SAW yang lebih sedikit dari pada lawannya sangat tidak mungkin bisa memenangkan peperangan.
Namun, ketika itu Rasulullah SAW berdoa dan memohon kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh, hingga membuat sahabatnya Abu Bakar kebingungan.
Pada malam tanggal 17 Ramadhan para sahabat Rasulullah SAW melihat beliau tidak tidur. Sampai pagi beliau berdoa, lalu salat. Ketika berdoa, beliau mengangkat tangannya hingga selendang di pundak beliau jatuh.
Lalu, diangkat dan ditaruh kembali di atas pundaknya oleh sahabatnya Abu Bakar, tetapi jatuh lagi. Hingga akhirnya sahabatnya Abu Bakar mengatakan “Allah akan mengabulkan apa yang engkau minta, janji Allah pasti ditepati.”
Dari Ibnu Abbas yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, saya memohon kepada Engkau ketetapan dan janji-Mu. Ya Allah jika Engkau menghendaki, niscaya Engkau tidak akan disembah.” Lalu Abu Bakar memegang tangan beliau seraya berkata, “Cukuplah.”
Hingga seperti itu Rasulullah SAW berdoa, tetapi beliau yakin Allah akan mengabulkan doanya. Maka, Allah menurunkan firman-Nya,
“(Ingatlah) ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian, lalu diperkenankan-Nya bagi kalian, “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. Al-Anfal : 9)
Kadang kala kita memang kurang berdoa, kita lebih percaya pda usaha kita. Kita lebih tergantung dengan fulus kita dari pada kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Padahal kekuatan doa sangat luar biasa.
Sumber: www.popbela.com
Penulis: Elis