Doa Anak Yatim – Bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang terletak sebelum bulan suci Ramadhan. Di antara keistimewaannya, bulan tersebut adalah waktu dinaikkan amalan.
Bulan Syaban, menghubungkan antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, membawa sejumlah keutamaan yang patut diperhatikan oleh umat Muslim.
Apa saja keutamaan-keutamaan tersebut? Berikut adalah lima keutamaan bulan Syaban yang telah dihimpun dari laman NU Online :
- Nisfu Syaban: Malam Berkah Pertengahan Bulan
Bulan Syaban teristimewa pada pertengahannya, yang disebut Nisfu Sya’ban, pada tanggal 15 Syaban. Malam ini dianggap istimewa karena Allah SWT mengampuni sebagian besar hamba-Nya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umat Islam untuk shalat sunnah dan berpuasa pada hari ini. Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah menegaskan hal ini:
“Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)” (HR. Ibnu Majah)
Hadits riwayat Ibnu Hibban disebutkan bahwa, pada bulan Nifshu Syaban, Allah SWT akan mengampuni seluruh penduduk bumi. Kecuali orang yang menduakan Allah serta orang yang menyimpan rasa dengki.
“Allah merahmati para hamba-Nya di malam nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi” (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Oleh karena itu, masing-masing dari kita disarankan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama Muslim dan menghilangkan rasa dengki serta permusuhan sebelum malam Nisfu Sya’ban tiba.
- Bulan Diangkatnya Amal Umat Manusia
Bulan Syaban adalah saat di mana amal ibadah umat manusia diangkat ke hadapan Allah SWT. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai bulan yang sering dilupakan, terletak di antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Namun, amal baik yang dilakukan di bulan ini sangatlah bernilai di hadapan Allah SWT.
“Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR Dawud dan an-Nasa’i. Ibnu Khuzaimah men-shahihkan hadits ini)
- Bulan yang Dilupakan
Syaban merupakan bulan yang diapit oleh dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Namun, karena berada di antara keduanya, terkadang bulan Syaban justru terlupakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)
- Turunnya Ayat Perintah Bershalawat Kepada Nabi
Pada bulan Syaban, turunlah ayat Al-Quran yang menganjurkan umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat tersebut terdapat pada surah Al-Ahzab ayat 56.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab Ayat 56)
- Puasa Bulan Syaban Disukai oleh Rasulullah
Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan puasa pada bulan Syaban. Beliau terkadang berpuasa sebulan penuh dan terkadang hanya sebagian besar bulan Syaban.
Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha mencatat bahwa bulan Syaban merupakan bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah.
“Bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Dengan memahami keutamaan-keutamaan bulan Syaban ini, umat Muslim diharapkan dapat memperdalam ibadah dan meningkatkan keimanan selama bulan yang mulia ini.
Sumber gambar: lspt.or.id
Penulis: Elis Parwati