Doa Anak Yatim – Melansir dari detik,com Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam, memiliki sahabat-sahabat yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran Islam. Di antara para sahabat, Abu Ubaidah bin Al Jarrah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang paling jujur dan terpercaya.
Abu Ubaidah bin Al Jarrah termasuk ke dalam sepuluh sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Berikut merupakan kisah Abu Ubaidah bin Al Jarrah.
Abu Ubaidah Sang Kepercayaan Umat
Abu Ubaidan bin Al Jarrah merupakan sala satu sahabat Rasululllah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam yang berasal dari suku Quraisy keturunan Fihir. Ia merupakan orang yang bersegera memeluk Islam saat mendengar seruan Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam. Abu Ubaidah termasuk di antara sepuluh sahabat yang telah dijamin masuk surga.
Abu Ubaidah berdiri tegap di barisan Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam dan para sahabat ketika Perang Badar berlangsung. Sementara ayahnya (Abdullah bin Al Jarrah) berada pada barisan kaum musyrik.
Meskipun ia berusaha menghindari ayahnya, namun mereka ditakdirkan untuk berhadapan dan Abu Ubaidah pun merobohkan ayahnya. Perang Badar membawa kemenangan untuk kaum muslim.
Setelah itu turunlah firman Allah dalam surah Al-Mujadalah ayat 22,
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ ٢٢
Artinya: “Engkau (Nabi Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhir saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau kerabatnya. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tetapkan keimanan di dalam hatinya dan menguatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya. Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah orang-orang yang beruntung.”
Saat Perang Uhud, Abu Ubaidah menolong Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam. Saat itu Rasulullah terkena lemparan besi dari musuh, hingga beliau terluka. Saat itu, Abu Ubaidahlah yang membantu Rasulullah mencabut serpihan besi tersebut menggunakan giginya satu persatu, sehingga dua giginya tanggal. Pada saat itulah Abu Ubaidah bin Al Jarrah mendapat gelar “Aminul Ummah” (kepercayaan umat) dari Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam.
Abu Ubaidah mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah, ia juga mendapat julukan al-Qawiy al-Amin (yang kuat yang terpercaya). Abu Ubaidah diangkat sebagai panglima oleh Umar bin al-Khattab.
Akan tetapi, Abu Ubaidah merahasiakan surat perintah dari Khalifah sampai peperangan usai dan kaum muslim mendapat kemenangan atas tentara romawi. Lalu, setelah perang usai ia menyerahkan surat petintai tersebut kepada Khalid. Alasannya tidak segera menyampaikan pesan tersebut adalah karena ia tidak mau mengganggu konsentrasi pasukan.
Suatu hari, Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Abu Ubaidah. Alangkah kagetnya beliau ketika melihat seisi rumahnya nyaris tidak ada barang berharga. Sang Khalifah pun berkata, “Ambillah sedikit harta untuk dirimu.” Abu Ubaidah menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, harta inilah yang membuat kita bisa tidur nyenyak.”
Wafatnya Abu Ubaidah bin Al Jarrah
Tak lama setelah Sang Khalifah berkunjung, Abu Ubaidah bin Al Jarrah pun sakit keras, hingga menyebabkan ia wafat.
Ketika Sang Khalifat Umar RA mendapat kapar wafatnya Abu Ubaidah bin Al Jarrah, beliau tengah menangani soal pemerintahan. Beliau sangat terkejut dengan berita tersebut, ia sangat kehilangan, hingga air mata dukanya menetes.
Kemudian Umar bin Khathab RA berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar memberikan rahmat-Nya kepada Abu Ubaidah bin Al Jarrah. Abu Ubaidah bin Al Jarrah wafat di Negeri Urdun, Syam. Jenazah beliau dikubur di tempat yang pernah dibebaskannya dari cengkeraman kerajaan penyembah api dan berhala, yaitu Persia dan Romawi.
Sumber gambar : https://kalam.sindonews.com/
Penulis: Elis Parwati