Doa Anak Yatim – Dalam kitab al-Jauhar al-Mauhub, dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Musa a.s. didatangi oleh seorang pria dari Bani Israil yang mengeluhkan nasib buruk yang menimpanya. Pria itu dengan jujur mengakui bahwa masa lalunya penuh dengan perbuatan dosa dan kejahatan. Namun, setelah mendengar ajaran Nabi Musa, ia memutuskan untuk bertaubat. Sayangnya, setelah bertaubat, hidupnya malah semakin susah.
“Dulu banyak teman-temanku yang membantuku. Jika aku butuh uang untuk berjudi atau minum minuman keras, mereka memberiku. Tapi sekarang, aku butuh segelas susu untuk orang tuaku, mereka tidak mau memberiku, wahai Musa!” keluh pria itu.
“Engkau mengajarkan kepada pengikutmu untuk berdoa dan tidak bergantung pada manusia. Ajaran itu telah aku jalani dengan berdoa setiap saat, berharap Allah mencukupi kebutuhan keluargaku. Namun, doaku tak kunjung dikabulkan oleh Tuhan, sehingga nasibku semakin tragis.” kata pria itu dengan sedih kepada Nabi Musa.
Nabi Musa berusaha menghibur pria dari Bani Israil itu. Beliau bertanya, “Apa yang kamu minta kepada Tuhan, wahai saudaraku?” Pria itu menjawab, “Agar aku tidak lagi bergantung pada teman-temanku. Kini, aku memiliki sepasang kambing hasil dari menabung. Setahun lebih aku merawat kambing-kambing itu, tapi mereka belum juga kawin.”
“Jadi, kamu berdoa kepada Allah agar sepasang kambingmu itu mau kawin?” tanya Nabi Musa. Pria itu menjawab, “Betul, wahai Musa! Bagaimana caranya supaya Tuhan mengabulkan doaku agar sepasang kambingku mau kawin dan beranak pinak.”
Dengan sedikit menahan rasa geli dalam hati, Nabi Musa menanyakan bagaimana cara pria itu berdoa kepada Allah. Pria itu menjawab, “Ya Allah, kawinkanlah kambing peliharaanku!” Mendengar cara berdoa seorang hamba yang baru bertaubat, Nabi Musa kemudian mengajarkan kepadanya cara berdoa yang baik karena doa yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.
Nabi Musa menyarankan agar sebelum menyampaikan hajatnya kepada Allah, pria itu terlebih dahulu memuji Allah dan mengucapkan salam kepada nabi-Nya. Begitu pula saat hendak menutup doa.
Konon, setelah pria Bani Israil itu mempraktikkan cara berdoa yang diajarkan Nabi Musa, sepasang kambing miliknya beranak pinak banyak dan menghasilkan susu yang melimpah. Sejak itu, hidupnya berubah menjadi seorang hamba Allah yang taat dan kaya raya.
Al-Qur’an mengajarkan bahwa doa yang baik adalah doa yang diawali dan diakhiri dengan memuji Allah dan menyebut rasul kekasih-Nya. Allah berfirman: “Katakanlah: Segala puji bagi Allah dan salam kepada hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya.” (QS. an-Naml: 59).
Sumber gambar: inilah.com
Penulis: Elis Parwati