Doa Anak Yatim – Namanya Rumini, Wanita berusia 28 tahun yang menjadi satu di antara korban Bencana Erupsi Semeru. Namanya harum karena kisah Rumini dibalik kepergiannya yang begitu mengharukan. Bagaimana tidak, di akhir kisah hidupnya Rumini rela untuk menyelamatkan Sang Ibu yang sudah lansia dan tak sanggup untuk berlari menyelamatkan diri.
Rumini dan Salamah ditemukan Petugas evakuasi dalam kondisi yang berpelukan saat Erupsi Gunung Semeru menerjang Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Sabtu (04/12/2021).
Mungkin di anatara kita harus lebih menyadari bahwa sosok Ibu merupakan sosok yang sangat penting. Sudahkah cinta yang kita miliki untuk Ibu sebesar cinta Ibu kepada kita? Bahkan, diriwayatkan dari HR. Bukhari, Rasulullah SAW berkata:
“Seseorang datang kepada Rasululloh Shalallohu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasululloh, bagi saya untuk melihatnya pertama kali?’ Nabi Shalallohu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shalallohu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi Shalallohu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu,” (HR. Bukhari)
Rumini yang memang hanya tinggal bersama sang Ibu tidak sampai hati untuk meninggalkan Ibunya sendirian tatkala Erupsi Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Mungkin pilihan berat bagi Rumini antara lari untuk menyelamatkan diri atau meninggalkan Ibunya, Salamah yang telah berusia 71 tahun di rumah mereka.
Dari Rumini kita belajar apa arti cinta yang sesungguhnya. Dari Rumini pula kita belajar bagaimana arti kasih sayang yang sesungguhnya.
Masyaallah…
“Bersyukur bagi yang masih punya Ibu, jangan sia-siakan, jangan tinggalkan. Dekaplah dia, layani dia, urusi dia dengan sepenuh cinta. Bahkan kalau perlu seperti Rumini lakukanlah Demi Cinta.” (Asep Supriatna)
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya, apa yang kalian ketahui tentang mati Syahid?” Mereka berkata, “Berperang di jalan Allah Azza wa Jalla,” Rasulullah ﷺ bersabda: “Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Azza wa Jalla; Orang yang meninggal karena penyakit tha’un (wabah pes) adalah syahid, orang yang meninggal karena sakit perut adalah syahid, orang yang meninggal tenggelam adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit pleuritis adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahid.” -HR An-Nasa`i (Sumber terjemahan hadist: islam.nu.or.id)