Doa Anak Yatim – Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepda ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabatmu dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan padamu agar kamu ingat.” (QS. Al-An’am: 151-152).
Dalam penjelasan ayat Al-Quran di atas, Allah SWT telah menegaskan larangan mendekati harta anak yatim, terkecuali dengan cara yang lebih bermanfaat sampai ia mencapai usia dewasa. Janganlah sekali-sekalinya kita mengambil harta anak yatim secara zalim.
Misal dengan menggunakannya untuk keperluan pribadi tanpa seizin anak itu atau kita mengambilnya dengan cara lain yang terbilang zalim. Larangan mendekati harta anak yatim tentunya sangat dibenci oleh Allah SWT apabila tetap dilakukan. Oleh karena itu, orang yang suka memakan harta anak yatim akan mendapatkan siksaan yang begitu pedih.
Orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim sama dengan menelan api sepenuh perutnya, mereka akan dibangkitkan dari kubur dengan mulut berkobar api. Lalu mereka akan dimasukkan ke neraka yang menyala-nyala dan dimasukkan batu neraka dari mulut ke dubur.
Naudzubillahi min dzaalik. Jangan sampai kita menjadi salah satu golongan tersebut. Oleh karena itu, carilah harta yang cukup dan halal dengan begitu kita tidak akan mengganggu harta mereka. Kemudian, cintai dan sayangi anak yatim jangan sampai kita menghardik mereka. Bayangkan jika kita yang berada di posisi mereka bagaimana perasaan dan nasib hidup kita apabila diperlakukan tidak baik?
Jika kita tidak mampu memberinya dalam bentuk materi, maka berikanlah mereka kebahagiaan dengan cara memberikan kasih sayang dan hati yang ikhlas untuk mereka. Niscaya Allah SWT akan membalas segala amal perbuatan kita dengan balasan yang setimpal. Insya Allah jika kita menyantuni anak yatim, kita termasuk dari golongan Rasulullah SAW dan balasan surga akan diberikan juga oleh Allah SWT.
Aamiin yaa Rabbal’aalamiin.
Sumber gambar: www.yadim.com.my
-TE