Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, sebentar lagi kita akan menyambut hari raya umat muslim, yaitu Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Idul Fitri sendiri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa.
Idul fitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama.
Ada juga yang mengatakan, kata id merupakan turunan kata Al-Adah, yang artinya kebiasaan. Hal ini karena masyarakat telah menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasaan dan adat mereka.
Sementara kata fitri memiliki dua makna yang berbeda menurut beberapa pendapat. Kata fitri bisa berarti “berbuka puasa” dan “suci”.
Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya :
”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.” Dalam Riwayat lain: “Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil.” (HR Bukhari).
Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh).
Dari penjelasan arti istilah Idul Fitri tersebut, dapat disimpulkan bahwa makna Idul Fitri dapat dijabarkan dengan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan.
Oleh karena itulah, salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.
Makna Idul Fitri juga dapat digambarkan sebagai kembalinya seseorang kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah. Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya ia akan memiliki sikap sebagai berikut:
- Tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepada-Nya kita memohon.
- Dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar, meskipun perkataan itu pahit.
- Tetap berlaku sebagai hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya.
Sumber gambar: rctiplus.com
Penulis: Aisyah