Doa Anak Yatim – Ada yang mengatakan bahwa manusia itu seperti buku, kadang ada yang menipu kita dengan cover-nya. Ada juga yang megejutkan kita dengan isi yang terkandung di dalamnya. Apakah Sahabat setuju dengan pernyataan itu?
Ada juga pepatah yang mengatakan “Jangan menilai buku hanya dari sampulnya”. Arti dan maksud dari kata-kata tersebut adalah janganlah kamu menilai orang hanya dari penampilannya. Jangan menyimpulkan sesuatu hanya dari kulitnya saja.
Di dunia ini, banyak sekali orang yang mudah tertipu atau bahkan memang gemar menipu.
Di luaran sana pasti ada orang berpenampilan baik tetapi budi pekertinya tidak mencerminkan penampilannya. Ada yang berpenampilan tidak baik atau misalnya urakan, tetapi hati dan perilakunya begitu lembut. Ini adalah salah satu bukti nyata bahwa prasangkamu tidak selalu benar. Maka, janganlah kamu menilai buku hanya dari tampilan sampulnya.
Baik atau buruknya seseorang tidak ditentukan dengan “Sampulnya”. Sebab, baik adalah baik dan buruk adalah buruk, sekalipun mereka mencoba berkamuflase. Maka yang perlu kamu lakukan adalah jangan menilai buku hanya dengan melihat sampulnya saja, jangan menilai sesuatu hanya dari bungkusnya tanpa kamu tahu bagaimana isinya.
Sementara di luaran sana masih banyak sekali orang yang kerap salah menilai orang. Banyak orang yang menilai bahwa sesuatu yang berbeda itu sangat sulit disatukan, bahkan mereka menganggap itu sama sekali tidak akan pernah bisa disatukan.
Kita sering lupa bahwa setiap orang punya banyak alasan untuk terlihat berbeda. Oleh sebab itu, kita juga seharusnya punya lebih banyak lagi alasan untuk bisa memahami setiap perbedaan dalam diri seseorang. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi pribadi yang baik, sebab kebaikan itu dekat dan ada dalam diri setiap orang.
Alasan kita diberi kaki yang kuat adalah untuk melangkah ke tempat ibadah. Diberi mata yang indah adalah agar kita mampu melihat sesuatu sebagai kebaikan yang penuh dengan hikmah. Kita diberi tubuh yang ideal adalah agar mampu bekerja keras dan mau menyisihkan rezeki untuk mereka yang lemah. Kita diberikan jari jemari yang lentik adalah untuk menghitung setiap kebaikan yang tercurah limpahkan.
Sesungguhnya kebaikan itu terdapat dalam diri kita dan setiap orang. Maka, jika kamu merasa benar janganlah marah. Jika kamu sadar bahwa kamu salah, maka kamu wajib minta maaf. Jika kamu kuat, jangan membuat orang lain lemah. Dan jika kamu lemah, janganlah kamu merasa takut.
Janganlah sesuatu kelebihan yang ada dalam diri kita menjadi sebab kita berperilaku sombong atau perilaku tidak baik lainnya. Sebab, semua kelebihan yang ada dalam diri kita dan segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT dan hal tersebut akan pudar seiring berjalannya waktu dan semua akan kembali kepada pemilik-Nya.
Jadi, perlu kamu ingat bahwa untuk menjadi lebih baik janganlah kamu menilai buku hanya dari sampulnya. Jangan persoalkan bungkusnya, tetapi lihatlah isinya.
Sumber gambar: Al Hilal
Penulis: Elis Parwati