Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperingati siapa saja yang berbuat bakhil dan memendam hartanya sendirian. Oleh sebab itu, umat islam dianjurkan untuk tidak melakukan apa yang dilarang oleh Allah SWT agar terhindar dari ancaman-Nya.
Syekh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawi RA berkata, sebenarnya ancaman itu adalah salah satu bentuk kasih sayang-Nya terhadap seluruh umatnya supaya tidak terjerumus ke dalam hal yang dapat membinasakan itu. Anjuran berbuat baik itu tercantum dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat ke 195:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dengan dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Syekh Maulana menafsirkan kandungan dalam ayat tersebut, orang yang tidak membelanjakan hartanya di jalan Allah artinya ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam sebuah kehancuran dan kebinasaan bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, orang yang memendam hartanya sendiri adalah orang yang menginginkan dirinya mendapatkan kebinasaan dan kehancuran.
Kemalasan atau keengganan memanfaatkan hartanya di jalan Allah merupakan salah satu pengaruh syaitan yang patut kita hindari dengan cara menggunakan harta yang kita punya di jalan Allah dan sesuai dengan perintah-Nya. Seperti firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat ke 268:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan (jika kamu bersedekah dan berderma), dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dan karunia-nya. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahamengetahui.”
Dalam ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam diri seluruh umat manusia terdapat satu syaitan yang bekerja dan satu malaikat yang bekerja. Syaitan hadir untuk menakut-nakuti keburukan, misalnya menakut-nakuti kita ketika hendak bersedekah dengan membisikkan bahwa kita akan jatuh miskin karena sedekah, serta mendustakan hal yang benar. Sedangkan malaikat hadir untuk menjanjikan kebaikan dan membenarkan yang sudah tentu benar.
Apabila kita mendapatkan pikiran tentang perkara yang baik dan benar masuk ke dalam hati kita, maka sebaiknya kita anggap bahwa itu dari Allah dan sudah sepatutnya kita bersyukur atas hal tersebut. Namun sebaliknya, apabila kita mendapatkan sesuatu yang lain ke dalam hati kita seperti pikiran kotor atau rasa takut akan kemiskinan, maka mintalah perlindungan kepada Allah agar kita terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk.
Lantas, kenapa Sahabat Al Hilal harus takut faqir? Hendaknya kita tidak merasa takut terhadap kefaqiran, meskipun setan kerap kali membisikkan godaan takut miskin kepada seorang muslim, terutama saat ia hendak melaksanakan sedekah.
“Janganlah engkau takut akan kefakiran, karena sesungguhnya Allah menakutimu dengan neraka, dan tidak pernah menakutimu dengan kefakiran”. (Al Fawaid wal Akhbar)
Sumber gambar: Instagram Laziswaf Pesantren Alhilal
Penulis: Elis Parwati