Doa Anak Yatim – Waktu kita di dunia sangatlah singkat. Sehingga jika terus menerus sibuk dengan urusan dunia kita kerap tak ada waktu untuk merenung berdoa dan menangis mengeluarkan air mata meminta kepada-Nya. Ketika waktu sempit tetapi keinginan begitu banyak, pernahkah kita merenungkan kapan terakhir kali kita berdoa? Coba rasakan oleh hati yang paling dalam kapan terakhir kali kita menyatakan kerinduan kepada Allah SWT dengan rintihan air mata?
Kadang ada yang terlalu disibukkan dengan urusan dunia. Sampai lupa berdoa kepada-Nya karena dia sudah merasa cukup. Hari-harinya kerap kali dipenuhi dengan kesenangan dunia, hidupnya dipenuhi dengan dera tawa yang menutup basirah (mata batin) untuk menghadap lebih lama kepada Allah SWT. Padahal, tanpa sadar setiap embusan napas dalam langkah-langkahnya hanyalah sebuah perjalanan menuju hari akhir.
Ada juga sang perindu Ilahi yang ketika siang hari ia mengepakkan sayap kehidupannya dengan tetap menundukkan dunianya. Akan tetapi, bila malam telah tiba, air matanya akan tumpah merintih penuh harap dan takut karena ia tahu bahwa akhir dari segalanya hanyalah sebuah kematian. Ia menangis ketakutan bagaikan kucing yang terpisah dari induknya.
Betapa indahnya tetesan air mata yang mengalir dari setiap pelupuknya karena rasa cemas, takut dan penuh harap pada Allah SWT. Tangisan merupakan bahasa batin dan juga merupakan ungkapan kalimat yang tidak selalu bisa didefinisikan melalui tulisan dan diartikulasikan dalam bahasa lisan.
Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah.” (HR Tirmidzi, Riyadus Salihin, I/393)
Allah SWT akan menyayangi umat yang menyertai zikirnya dengan tangisan. Karena menangis ketika berdoa karena takut dan penuh pengharapan kepada Allah merupakan cerminan iman yang tidak bisa direkayasa.
Rasulullah SAW mengatakan salat dan doa yang diiringi dengan isak tangis yang merintih akan membuat kita khusyuk hingga tenggelam dalam kerinduan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, menangis sangat diperlukan untuk menundukkan hati dan jiwa yang kaku karena tak pernah ada rasa takut kepada Allah SWT di dalamnya.
Iringilah doa-doa kita dengan wajah basah dan hati yang bergerimis, ceritakan suka duka hanya kepada Allah SWT. Setiap tetesan air mata dan rasa takut kepada Allah SWT adalah bagian dari ramhat Allah SWT saat berzikir kepada-Nya. Menangislah karena tangisan akan membawa kita menuju perasaan yang halus dan lebih peka pada kehidupan. Serta menambahkan rasa khusyuk dan keyakinan bahwa kita akan terbebaskan dari beban yang berat di akhirat kelak.
Wallahu a’lam bishawab
-TE