Doa Anak Yatim – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dianggap istimewa dalam agama Islam. Bulan ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim, salah satunya adalah karena disebut sebagai bulan yang diharamkan. Mengapa bulan Muharram dinamakan demikian? Apakah ada alasan khusus yang menjadikan bulan ini berbeda dari bulan-bulan lainnya?
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah, sistem penanggalan yang digunakan dalam Islam. Secara etimologi, “Muharram” berasal dari kata “haram” yang berarti haram atau diharamkan. Hal ini menimbulkan pandangan bahwa bulan ini adalah bulan yang diharamkan untuk melakukan beberapa aktivitas tertentu.
Pentingnya Bulan Muharram berasal dari beberapa peristiwa sejarah penting dalam Islam yang terjadi pada bulan ini. Salah satunya adalah peristiwa Hijrah, ketika Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk melarikan diri dari penindasan. Hijrah menjadi titik awal penanggalan Hijriyah dan memberikan makna mendalam bagi umat Islam.
Selain itu, ada satu peristiwa lagi yang sangat signifikan dalam bulan Muharram, yaitu peristiwa Asyura. Pada tanggal 10 Muharram, terjadi peristiwa bersejarah di mana cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali, beserta para pengikutnya gugur sebagai syuhada dalam Pertempuran Karbala. Peristiwa ini menjadi simbol kesetiaan, keberanian, dan pengorbanan dalam mempertahankan kebenaran.
Karena makna yang mendalam dari peristiwa Hijrah dan peristiwa Asyura ini, bulan Muharram dianggap sebagai bulan yang haram atau diharamkan untuk melakukan beberapa hal tertentu. Meskipun tidak ada larangan khusus untuk berpuasa di bulan Muharram, namun ada yang menganggap puasa pada tanggal 10 Muharram (hari Asyura) memiliki nilai keutamaan. Puasa pada hari ini diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa bulan Muharram bukanlah bulan yang harus ditakuti atau dihindari dengan ketakutan. Sebaliknya, bulan ini seharusnya dijadikan momentum untuk introspeksi, merenungkan peristiwa bersejarah dalam Islam, dan mengambil hikmah serta pelajaran dari pengorbanan yang telah terjadi. Hal ini dapat memperkuat iman dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.
Dalam pandangan Islam, diharamkan untuk menzalimi diri sendiri atau orang lain, dan bulan Muharram menjadi pengingat penting untuk menghindari perbuatan dosa dan kesalahan. Semoga bulan Muharram dapat membawa berkah dan keberkahan bagi seluruh umat Muslim, serta menginspirasi untuk hidup lebih bermakna dan berarti dalam menghadapi perjalanan kehidupan ini.
Dapat disimpulkan bahwa di bulan Muharram ini kita diharamkan untuk menzalimi diri-diri kita dan berbuat dosa. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At-Taubah ayat 36, yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu.”
Wallahu’alam bishawab.
Sumber gambar: Pesantren Al Hilal
Penulis: Elis Parwati