Doa Anak Yatim – Isra dan Mi’raj adalah dua peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam. Keduanya membuktikan kebesaran Allah SWT dan memberikan pelajaran spiritual yang mendalam kepada umat Islam.
Lantas bagaimana perjalanan Isra’ Mir’raj Nabi Muhammada? Apakah Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan spiritualnya dalam satu waktu? Inilah fakta perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang perlu sahabat Al Hilal ketahui!
Isra: Perjalanan ke Masjidil Aqsa
Isra merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Peristiwa ini terjadi pada malam yang sangat istimewa, di mana Nabi Muhammad SAW dijemput oleh Malaikat Jibril untuk mengalami perjalanan spiritual yang luar biasa.
Perjalanan ini bukan hanya peristiwa fisik, tetapi juga merupakan bukti kekuasaan Allah yang luar biasa. Selama perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mengunjungi berbagai tempat, bertemu dengan para nabi, dan akhirnya tiba di Masjidil Aqsa di mana beliau melaksanakan shalat bersama para nabi yang lain.
Mi’raj: Perjalanan ke Langit
Setelah Isra, Nabi Muhammad SAW mengalami Mi’raj, perjalanan spiritual ke langit. Dalam peristiwa ini, beliau naik ke langit bersama Malaikat Jibril dan menyaksikan keajaiban-keajaiban surgawi.
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Musa dan Nabi Isa, dan bahkan mencapai Sidratul Muntaha, titik paling tinggi dalam pencapaian spiritual.
Mi’raj adalah bukti kekhususan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dan bukti kemuliaan Islam sebagai agama yang dipilih oleh Allah.
Kedua peristiwa ini, Isra dan Mi’raj, tidak hanya menjadi saksi kebesaran Allah, tetapi juga memberikan pelajaran tentang keberanian, ketabahan, dan ketaatan kepada Allah.
Umat Islam merayakan peristiwa ini setiap tahun dalam bentuk peringatan dan ibadah untuk mengenang perjalanan spiritual yang luar biasa ini. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari perjalanan Isra dan Mi’raj untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, ya sahabat!
Aamiin ya rabbal ‘alaamiin.
Sumber foto: google.com
Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah