Doa Anak Yatim – Shafar atau safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriyah. Hari ini kita telah memasuki 14 Safar 1444 Hijriyah bertepatan dengan 11 September 2022.
Meskipun tidak seagung bulan Muharram, namun bulan Safar juga punya keistimewaan tersendiri, loh! Kata Safar ini berasal dari satu suku kata yaitu Shift yang memiliki arti kosong. Pada bulan ini orang-orang Arab di jaman dulu mengosongkan rumah mereka karena mereka beralih ke medan perang, oleh karena itu bulan ini dinamakan bulan Safar.
Pada bulan ini, banyak terjadinya peperangan di jaman Baginda Rasulullah SAW, di antaranya :
- Perang Al-Abwa atau Waddan
- Peristiwa Mata Air Roji’
- Perang Bi’r Ma’unah (peristiwa sumur maunah)
- Penaklukan kaum yahudi di perang khaibar
- Pengepungan khats’am
- Masuk islamnya Bani Udzrah
Dan masih banyak lagi peristiwa lainnya yang jarang kita ketahui. Lantas, karena sering dibilang sebagai ‘bulan sial’ terutama bagi pasangan yang hendak melaksanakan pernikahan, apakah bulan Safar sendiri memiliki keutamaan? Yuk simak beberapa poin penting ini!
1. Bulan Safar bulan menolak Khurafat
Apa itu Khurafat? Istilah ini berarti cerita rekaan atau sebuah khayalan. Pada zaman Jahiliyah banyak orang yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan sial. Namun, Baginda Rasulullah SAW langsung membantahnya seperti dalam hadits berikut:
“Tidak ada kesialan karena ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak pula Safar (menganggap bulan Safar sebagai bulan haram atau keramat).” (HR Al-Bukhari)
2. Bulan menolak pesimis
Bulan ini juga identik dengan sikap pesimisnya orang pada zaman Jahiliyah silam. Mereka menjadikan bulan Safar sebagai pengganti bulan mulia Muharam, sehingga hal tersebut dinilai sebagai kemungkaran besar.
Dalam Hadis dari Ibnu Abbas ra berkata: “Mereka dahulu berpendapat bahwa umrah di bulan Haji kedurhakaan paling besar di muka bumi. Mereka menjadikan Muharam sebagai bulan Shafar. Mereka mengatakan: Jika unta jamaah haji telah kembali, bekas-bekas tapak kakinya telah hilang, bulan Shafar telah habis, maka dihalalkan umrah bagi yang ingin menunaikan umrah.” (HR Al-Bukhari, Muslim)
3. Bulan Safar adalah bulan yang baik untuk menikah
Banyak orang di masa kini beranggapan bahwa bulan Safar adalah bulan yang buruk untuk melangsungkan pernikahan. Padahal nyatanya, Safar adalah momentum yang baik untuk melangsungkan pernikahan sebagaimana yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah SAW dimana beliau menikahkan putrinya Sayyidah Fatimah ra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Dalam riwayat juga disebutkan bahwa Rasulullah menikahi Sayyidah Khadijah di bulan Safar, ada juga yang mengatakan bulan Rabiul Awal. Beliau juga berhijrah dari Makkah ke Madinah di bulan Safar dan tiba di Madinah di bulan Rabiul Awal.
Berikut doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika kita memasuki bulan Safar. Doa ini disunnahkan dibaca di malam pergantian bulan. Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
Artinya: “Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam apbila melihat bulan hilal berdoa: “Ya Allah, tampakkan al-Hilal itu kepada kami (jadikanlah ini bulan) membawa keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan Islam.” (HR At-Tirmidzi, Hasan)
Allaahumma Ahillahuu ‘Alainaa bil Amni wal iimaani, was Salaami, wal Islaami, Rabbii wa Rabbukallaahu Hilaalu Rusydin wa Khair.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah ini bulan membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)
Sumber gambar: tirto.id
Penulis: Elis Parwati