Doa Anak Yatim – Sahabat, Terkadang kita terlalu fokus pada hasil akhir dari sebuah amalan yang dilakukan tanpa memperhatikan dan meluruskan niat karena Allah SWT.
Coba perhatikan, pada hakikatnya pahala itu bukan tergantung dari berapa banyak amal yang kita perbuat. Namun, pahala bergantung pada niat dan seberapa ikhlas seseorang melakukan amalan tersebut.
Amal yang jumlahnya besar bisa saja pahalanya kecil ketika niat yang kurang ikhlas. Begitupun sebaliknya amal yang kecil bisa jadi pahala yang besar karena niat dan hati kita sangat ikhlas.
Contohnya adalah beberapa amalan para sahabat Rasulullah SAW yang dimana pahala amalan mereka lebih besar dari apa yang kita lakukan. Padahal logikanya, secara dzahir amal kita lebih banyak dan lebih besar daripada amal yang mereka perbuat.
Diibaratkan emas sebesar Gunung Uhud yang kita sedekahkan tidak bisa menyamai pahala satu mud bahkan setengah mud emas yang para sahabat Rasulullah SAW sedekahkan. Rasulullah SAW pernah bersabda;
”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka karena itulah Allah SWT tidak menilai suatu amalan dari jumlahnya, tetapi amalan yang paling baik adalah amalan orang yang paling ikhlas ketika menunaikan amalan tersebut. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Quran ;
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk : 2)
Lalu, Fudhail bin ‘Iyadh menjelaskan bahwa yang paling baik amalannya adalah amalan yang paling ikhlas dan sesuai sunnah. Beliau berkata;
“(Maksud ayat adalah) Yang paling ikhlas dan paling benar amalnya, ia juga berkata: Amal tidak akan diterima sampai amal itu ikhlas dan benar. Ikhlas yaitu hanya untuk Allah. Benar yaitu jika sesuai dengan sunnah.” (lihat Tafsir Al-Baghawi)
Rasulullah SAW telah mengingatkan kita bahwa sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan.
Semoga Allah senantiasa menjaga niat kita karena sesungguhnya menjaga niat bukanlah hal yang mudah, sehingga kita seharusnya selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT agar selalu ikhlas dalam niat dan ketika beramal.
Aamiin yaa Rabbal’aalamiin.
Sumber gambar: www.nubekasi.id
Penulis: Elis