Doa Anak Yatim – Semoga limpahan kekuatan dan kesehatan dari Allah SWT menyertai kita semua di setiap perjalanan dalam kehidupan. Dengan doa yang tak henti kita panjatkan sejak bulan Rajab dan Sya’ban, semoga umur panjang serta kesempatan menjelang Ramadhan, bulan mulia yang penuh berkah, senantiasa dianugerahkan kepada kita.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Doa singkat namun penuh makna ini, yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, sering kali kita dengar di berbagai tempat ibadah, baik mushalla maupun masjid, yang diulang-ulang oleh anak-anak dan orang tua. Doa ini mengingatkan setiap mukmin untuk bersiap-siap dan mempersiapkan diri, baik secara lahiriah maupun batiniah, menyambut bulan Ramadhan, bulan penuh limpahan berkah, ampunan, dan rahmat, serta sebagai sarana untuk menjauhkan diri dari siksaan neraka.
Pertanyaannya, bagaimana kita bisa memaksimalkan aktifitas ibadah di bulan Ramadhan? Setidaknya, ada dua hal yang perlu disiapkan: persiapan lahiriah dan persiapan batiniah, fisik dan mental, materiil dan immateriil.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ayat ini mengingatkan setiap mukmin untuk menunaikan kewajiban ibadah di bulan suci Ramadhan, sebuah kewajiban yang juga diwajibkan kepada umat-umat terdahulu. Oleh karena itu, perlu persiapan lahiriah agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik, seperti melalui latihan berpuasa di bulan-bulan sebelumnya, seperti Rajab dan Sya’ban, sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
Selain persiapan lahiriah, persiapan batiniah juga penting dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Salah satu persiapan awal yang patut dilakukan adalah menanamkan kegembiraan dalam hati dan pikiran. Perasaan gembira saat menyambut sesuatu akan memupuk motivasi, dorongan, dan perasaan cinta dalam menjalankan ibadah. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk menyambut Ramadhan dengan gembira, yang akan diganjar dengan keistimewaan tersendiri.
Dalam konteks persiapan mental, penting juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Islam. Ini dapat dilakukan dengan mengikuti kajian islam dan mendengarkan ceramah, yang akan membantu menguatkan iman dan keyakinan serta menyatukan visi dan tujuan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Semoga niat baik yang kita tanamkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai esensi dari ibadah puasa, yaitu mencapai derajat takwa. Aamiin yaa rabbal’alaamiin.
Sumber gambar: Google
Penulis: Elis Parwati