Doa Anak Yatim – Merawat dan membesarkan seorang anak adalah tugas dan tanggung jawab kedua orangtua. Keduanya memiliki peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bagaimana jadinya jika salah satu (orang tua) tidak melakukan tugasnya sebagaimana mestinya? Tentunya selain menyebabkan gangguan atau perbedaan pada tumbuh kembang si anak, hal tersebut bisa tergolong dosa bagi orang tuanya, apalagi jika sampai menelantarkannya.
Namun, jika pada akhirnya Allah SWT berkehendak lain, misal salah satu di antara keduanya meninggal, maka kewajiban merawat dan membesarkan anak akan dilimpahkan kepada salah satunya yang masih hidup.
Tentu bukanlah hal yang mudah mengurus seorang anak sendirian, apalagi jika hal ini dilimpahkan kepada sang ibu. Oleh sebab itu, apabila sepeninggalan ayah dari anaknya tersebut, seorang ibu diperkenankan untuk menikah lagi agar ada suami yang membantunya dalam membimbing dan menafkahi anak tersebut, juga untuk menjaga kehormatan dan terlindungnya dari zina. Maka hal tersebut hukumnya diperbolehkan.
Akan tetapi, apabila dia memutuskan untuk tidak menikah lagi karena kesetiaan terhadap ayah dari anak tersebut dan merasa ketakutan kasih sayangnya akan terbagi apabila dia menikah lagi, hal itu juga diperbolehkan. Asalkan dia mampu merawatnya sendiri dan bisa menjaga kehormatannya.
Kita pasti masih bingung dengan pertanyaan bagaimana posisi seorang ibu yang merawat dan membesarkan anaknya tanpa ayah karena sang ayah telah meninggal dunia? Apakah kelak posisinya akan dekat dengan Rasulullah SAW layaknya orang yang memelihara anak yatim?
Merawat anak seorang diri tentunya bukan hal yang mudah untuk dijalani. Akan ada banyak ujian yang hadir dalam perjuangan merawat dan membesarkan anak tersebut. Namun, akan ada pahala yang besar bagi ibu yang kuat bertahan dalam situasi ini.
Seorang istri yang suaminya telah meninggal dan memilih untuk merawat serta menafkahi anak-anaknya dengan tangannya sendiri (tanpa menikah lagi) hingga mereka dewasa atau dia meninggal, maka akan diberikan pahala yang besar dan kelak di surga akan didekatkan dengan Rasulullah SAW. Seperti yang diperumpamakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, yang artinya :
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Kelak pada hari kiamat aku bersama wanita yang kedua pipinya kehitam-hitaman (karena sibuk bekerja dan tidak sempat berhias) seperti ini (memberi isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk) Yaitu seorang wanita janda yang ditinggal mati oleh suaminya, mempunyai kedudukan dan berwajah cantik, ia menahan dirinya (tidak menikah) untuk merawat anak-anaknya hingga mereka dewasa atau meninggal.” (HR: Abu Daud)
Masya Allah.
-TE