Doa Anak Yatim – Apa kabar Sahabat al Hilal di awal tahun ini? Sudahkah bermuhasabah diri? Sudahkah berintropeksi diri? Sudahkah meninjau apa yang sudah kita jalani, lakukan, berikan, dan amalkan?
Dalam sehari-hari pastinya akan selalu dipenuhi dengan suatu keinginan. Baik itu keinginan lahir maupun batin. Menurut Sahabat al Hilal, apa sih yang menjadi penunjang keberhasilan keinginan atau mimpi kita supaya terwujud sesuai harapan?
Tentunya yang pertama adalah niat. Lalu apa bedanya niat dan keinginan? Padahal pada dasarnya mereka adalah kedua hal yang serupa tapi tak sama.
Namun, yang pastinya mereka sama-sama hal yang tercipta dari hati kita. Keinginan merupakan bayang-bayang dalam bentuk realisasi dalam bentuk tindakan yang jelas. Sedangkan niat merupakan bentuk realisasi dari keinginan yang kuat.
Niat merupakan salah satu hal yang memiliki peran penting dalam mewujudkan keinginan. Apa sih hal penunjang yang selalu berdampingan dengan niat? Yakni ihtiar dan juga doa. Niat, ihtiar dan doa merupakan 3 hal yang selalu berdampingan dala mewujudkan impian. Jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak diikutsertakan dalam keinginan kita, niscaya apa yang kita inginkan tidak akan terwujud sebagaimana mestinya.
Niat, ihtiar dan doa. Tanpa ada niat, kita pasti menerka-nerka apa yang mau kita doakan apa yang mau kita usahakan? Laksana berpergian tanpa tujuan ke mana kita akan pergi? Lalu jika keinginan hanya dibersamai dengan ihtiar tanpa adanya doa, maka semuanya sama saja. Ibaratkan kita ihtiar hanya melalui kegiatan fisik atau bisa diibaratkan juga dengan ihtiar lahir tanpa ihtiar batin, doanya tidak ikut mendampingi apakah kita bisa yakin bahwa Allah SWT akan meridhoi dan mewujudkan keinginan kita?
Apa tujuan kita untuk berdoa? Yaitu untuk mengharapkan keridhoan dari Allah SWT, agar hajat atau keinginan kita selalu senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Ihtiar tanpa doa mungkin bisa saja menciptakan keberhasilan, tetapi tidak akan semaksimal kita yang mengiringi ihtiar dengan doa. Begitu juga jika hanya mengandalkan niat dan doa saja, tapi kita tidak ada ihtiar tidak ada usaha untuk mewujudkan apa yang kita inginkan semua juga tidak akan maksimal.
Ibaratkan kita menampung sebuah air di dalam ember yang bocor. Kita senantiasa berdoa agar ember tersebut terisi penuh, tetapi di sisi lain kita tidak usaha untuk menutupi kebocoran ember tersebut. Kalau begitu, bagaiamana ember tersebut bisa penuh dengan air? Tentu tidak. Ada sebuah kiasan “Doa tanpa ihtiar, bohong. Ihtiar tanpa doa, sombong”
Selalu libatkan Allah SWT dalam segala urusan kita. Jangan sampai kita lupa bahwa kita punya Allah SWT. Karena-Nya kita bisa melangkah sampai sejauh ini. Jangan seolah-olah kita hanya membutuhkan diri kita sendiri tanpa membutuhkan Allah SWT dalam setiap hal yang kita lakukan.
Mungkin bisa disebutkan kita ini sombong seolah kita bisa segalanya. Tanpa mengingat bahwa segala sesuatu itu atas dasar kehendak Allah. Bagaimana caranya supaya keinginan kita itu dikehendaki dikabulkan oleh Allah SWT? Ya tentu dengan melibatkan Allah SWT dalam segala hal.
Sumber gambar: umma.id
-TA