Doa Anak Yatim – Al-Quran surah Al-Baqarah menjelaskan bahwa surga adalah tempat bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka yang demikian akan mendapati nikmat surga yang dilengkapi dengan sungai-sungai dan rezeki yang tak pernah terputus. (Q.S Al-Baqarah: 25).
“Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya’ Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.” (Q.S Al-Baqarah: 25).
Namun, sering kali terdengar anggapan bahwa ‘orang miskin akan lebih cepat masuk surga.’ Pertanyaannya, apakah hal ini benar?
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi mengenai keutamaan orang miskin yang masuk surga lebih awal daripada orang kaya patut untuk dipertimbangkan.
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Dari hadis tersebut, terungkap bahwa orang miskin akan masuk surga lebih awal daripada orang kaya. Namun, yang perlu ditekankan adalah bahwa golongan orang miskin yang masuk surga lebih dulu adalah mereka yang beriman.
Penjelasan tambahan dari Habib Taufiq Assegaf melalui kanal Youtube @Tezalni menegaskan bahwa orang miskin lebih dulu masuk surga karena orang kaya memiliki banyak hisab (perhitungan amal), sedangkan orang miskin tidak memiliki harta yang perlu dihisab.
“Sebenarnya, kemelaratan itu adalah bisa kamu manfaatkan menjadi orang pilihan Allah. Sampai Nabi menggambarkan gini, ‘Orang-orang fakir umatku ini masuk sebelum yang kaya-kaya.’ Jadi orang kaya masih dipending jangan masuk surga dulu belum selesai hisabnya, ‘Ini tahun pertama dari kamu kerja, hasilnya kamu sekian, gimana caranya kamu bisa mendapatkan hasil sekian, ke mana kamu arahkan itu. Tahun kedua, tahun ketiga, terus begitu. Yang orang fakir ya gak ada apa-apa. Apa yang mau dihisab, gak ada apa-apa. Orangnya gak berbuat haram, ayo masuk surga. Dan 500 tahun baru menyusul orang yang kaya-kaya,” terang Habib Taufiq Assegaf.
Ustad Felix Siauw juga mengulas hal serupa dalam kanal Youtube @tvcahayaislammuslim, “Orang kaya itu masuk surganya 500 tahun belakangan daripada orang miskin. Kenapa? Karena perhitungannya banyak, akuntansinya banyak, tebel hitungannya. Tapi bukan berarti jadi orang kaya itu salah, tidak juga. Karena orang-orang kaya yang mendermakan hartanya di jalan Allah Swt., Allah katakan mereka juga mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang utama. Sebagaimana yang terjadi pada sahabat-sahabat yang mereka senantiasa menggunakan hartanya di jalan Allah Swt.,” terang Ustad Felix Siauw.
Dari semua penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ujian kemiskinan seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beriman dan bersyukur atas nikmat yang diberikan. Orang miskin yang masuk surga lebih awal adalah mereka yang senantiasa beriman dan beramal saleh. Sementara bagi orang kaya yang ingin mendapatkan keutamaan, harus memanfaatkan harta mereka di jalan Allah SWT.
Semoga kita semua senantiasa beriman dan taat kepada Allah, karena keadaan kaya atau miskin adalah bagian dari ujian hidup yang harus dihadapi dengan sabar dan tawakal.
Sumber gambar: liputan6.com
Penulis: Elis Parwati