Doa Anak Yatim – Sahabat al Hilal, anak yatim memerlukan pendidikan dan tarbiyah yang lebih spesifik dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Hal tersebut karena melihat kondisi mereka yang kehilangan unsur-unsur esensial yang mereka butuhkan didalam hidup mereka, terutama yaitu kasih sayang orang tua.
Karena itulah, hal utama yang mereka butuhkan yaitu kepuasan terhadap kasih sayang, terpenuhi perasaanaman, dan kehadiran sosok pengasuh sebagai penggantu orang tuanya yang mampu memberikan mereka arahan serta bimbingan, memenuhi segala kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Anak yatim juga membutuhkan dorongan serta motivasi untuk senantiasa berkembang di lingkungan masyarakat, sebagaimana umumnya seperti anak-anak lainnya. Mereka, para anak yatim merupakan anak-anak yang kehilangan unsur-unsur kekuatan hidup mereka, kehilangan muara kasih sayang yang hakiki karena dengan meninggalnya orang tua mereka.
Oleh sebab itu, Islam mendorong setiap muslim untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yatim, dan Islam pun menjanjikan pahala yang luar biasa kepada siapa pun yang berbuat baik kepada anak yatim.
Berikut merupakan beberapa poin mengenai metode-metode pendidikan dan tarbiyah bagi anak yatim, yaitu:
1. Hendaknya Sosok Pendidik Pengganti Orang Tua yang Meninggal Memiliki Kemampuan untuk Mengarahkan Anak Yatim
Yaitu mampu mengemban pendidikan anak yatim serta memahami dengan baik mengenai problematika anak yatim serta hukum-hukumnya. Serta mampu mememnuhi kebutuhan mereka seperti kasih sayang dan cinta kasih, tidak membeda-bedakan anak yatim tersebut dengan anak-anak lainnya.
2. Adanya Tekad yang Kuat dan Niat yang Lurus dari Pemelihara Yatim untuk Mendidik Mereka
Sahabat al Hilal, banyak pemelihara anak yatim yang meremehkan masalah ini, dan malah menzalimi hal mereka. Bagi pemelihara anak yatim, sudah masuk kewajiban untuk memperlakukan mereka sebagaimana layaknya anak sendiri.
3. Memberikan Waktu Luang dan Kesempatan yang Cukup Bagi Anak Yatim untuk Bergaul dengan Anak-Anak Lainnya
Sahabat al Hilal, sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat menimbulkan kegoncangan jiwa bagi mereka, serta jauhi sikap memata-matai dalam segala urusan, agar mereka dapat merasa diberikan kepercayaan untuk menjalani hidupnya. Dengan begitu, akal serta fungsi sosialnya akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Sedangkan tugas seorang ibu adalah memberikan pemahaman mengenai tanggung jawab hidup kepada anak ketika mereka menginjak usia dewasa, berikan pemahaman bahwa mereka merupakan generasi harapan ibunya.
4. Dalam Kondisi Perceraian, Hendaklah Kedua Orang Tua Bertindak dengan Penuh Bijaksana dan Sarat dengan Kematangan Jiwa
Menjadi orang tua yang bijaksana memang tidak mudah, namun pasti bisa asalkan mau berusaha. Hal tersebut dilakukan agar anak tersebut dapat tumbuh lurus tanpa adanya tekanan maupun gangguan psikis lainnya.
Hindari sejauh mungkin saling mencela atau tuduh menuduh satu dengan lainnya terhadap mantan pasangan sehingga tidak membebankan konflik tersebut kepada anak.
-TA