Doa Anak Yatim – Menjaga lisan supaya tidak salah bicara, hukumnya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Al-Quran, Allah SWT mengingatkan manusia agar menyadari akan pentingnya menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut karena setiap kata darinya akan dicatat dan dipertanggungjawabkan kelak.
Dalam Islam, menjaga lisan sangat penting karena setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, kita perlu selalu berhati-hati dalam bertutur kata dan bertindak agar tidak menimbulkan dampak negatif pada diri sendiri dan orang lain.
Ayat Al-Quran yang Menggambarkan Pentingnya Menjaga Lisan
Mengutip dari laman resmi Kemenag, pentingnya menjaga lisan supaya tidak salah dalam menggunakannya, yang mana hal tersebut akan melukai banyak orang. Pentingnya menjaga lisan juga tertuang dalam Al-Quran pada surat An-Nisa ayat 144, yang berbunyi,
لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَىٰهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَٰحٍۭ بَيْنَ ٱلنَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: “Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa'[4]: 114).
Perlu diingat bahwa setiap ucapan yang keluar dari mulut kita tidak luput dari pendengaran Allah SWT. Bahkan tiada sepatah katapun yang kita ucapkan kecuali akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Untuk itu, Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)
Allah Ta’ala menurunkan ayat:
وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلاَ أَبْصَارُكُمْ وَلاَ جُلُودُكُمْ
Artinya: “Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu.” (QS. Fushshilat [41]: 22).”
Dampak Negatif Menjadi Orang yang Tidak Menjaga Lisan
Orang yang tidak menjaga lisan dapat mengalami dampak negatif, antara lain:
- Menyakiti hati orang lain.
- Menciptakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
- Berpeluang untuk berurusan dengan hukum.
- Dapat menyebabkan pertumpahan darah antara kedua belah pihak.
- Dapat menggugurkan amal kebaikan.
- Mendapat dosa dan balasan api neraka.
- Bisa memicu fitnah, pertengkaran, dan dendam.
Agar ucapan kita dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Menjaga Ucapan dan Perbuatan: Kita perlu selalu berhati-hati dalam bertutur kata dan bertindak, karena semua ucapan dan perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
- Menghadirkan Pengawasan Allah di Setiap Perbuatan: Kita diperintahkan untuk menghadirkan perasaan bahwa Allah selalu melihat setiap perbuatan kita. Hal ini dapat membantu kita untuk selalu berada dalam pengawasan-Nya.
- Konsisten Menepati Janji: Konsistensi dalam menepati janji, baik kepada Allah maupun kepada sesama, merupakan indikasi ketakwaan. Janji kepada Allah juga akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
- Ucapkan syukur dalam setiap lisan: Mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya. Pujian kepada Allah perlu disampaikan dengan kalimat “Alhamdulillah”.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat memastikan bahwa ucapan dan perbuatan kita dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Sumber gambar: Freepik
Penulis: Elis Parwati