Doa Anak Yatim – Sahabat al Hilal, sudah tahu kan siapa sebenarnya yang disebut sebagai anak yatim? Berdasarkan keterangan dari ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, dapat disimpulkan bahwa anak yatim adalah anak-anak yang ayahnya telah meninggal dunia.
Sementara itu, ayat-ayat lain yang ada didalam Al-Quran juga menyebutkan bahwa anak yatim bukan hanya tak memiliki ayah, tapi tidak memiliki kedua orang tua.
Al-Quran telah menjelaskan perintah serta kewajiban kita semua sebagai umat muslim terhadap anak yatim. Daqn dikutip dari buku “Mari Mencintai Anak Yatim” karya Drs. Muhsin M.K, S.Ag, MSc, berikut merupakan ulasan dari buku tersebut:
1. Berbuat Baik
”Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapa, karib-kerabat dan anak-anak yatim” (An-Nisaa: 36). Ayat ini memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada anak-anak yatim, termasuk memberikan ketenangan serta kesejahteraan bagi hidup mereka. Dan perlakuan baik tentu saja akan membantu meringankan beban serta meningkatkan semangat hidup anak yatim tersebut.
2. Memuliakan Anak Yatim
Memuliakan anak yatim juga wajib dilakukan oleh kita sebagai umat muslim, sebagaimana yang telah disebutkan didalam Al-Quran:
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim” (Al-Fajr: 17).
Anak yatim tak boleh dihina, apalagi direndahkan. Hindarilah perkataan yang kasar dan menyinggung perasaannya, karena hal tersebut tidak disukai oleh Allah SWT. Terlebih lagi, jika berperilaku kasar dan sampai melukai mereka secara fisik. Hal tersebut dapat membuat anak yatim semakin terpuruk.
3. Mengurus secara Patut dan Adil
Orang tua asuh maupun mereka penanggung jawab panti asuhan perlu mengurus anak yatim secara patut dan adil. Dengan demikian, hidup para anak yatim ini tidak terlantar. Ingat bahwa mereka juga memiliki hak untuk hidup dengan sebaik-baiknya seperti anak lain.
4. Tidak Membedakan dan Menganggap seperti Keluarga
Allah SWT juga memerintahkan umat muslim untuk senantiasa bersikap peduli terhadap anak yatim, termasuk dengan menganggapnya seperti saudara sendiri. Sikap seperti ini dapat membuat anak yatim merasa diterima dan tidak diasingkan.
5. Memberi Harta dan Makanan
Sahabat al Hilal, anak yatim yang hidup miskin dan tidak memiliki harta warisan peninggalan orang tua perlu diberikan bantuan, termasuk dalam bentuk makanan. Mereka juga perlu mendapatkan kelayakan dalam hidup. Ini terutama wajib bagi sesama umat muslim yang berkecukupan.
“.. dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim..” (Al-Baqarah: 177).
6. Memperbaiki Rumah
Rumah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia, terutama untuk hidup dan berlindung dari dunia luar. Nah, hal ini juga berlaku pada anak-anak yatim, Bunda. Perilaku terpuji ini dicontohkan oleh Nabi Khidir a.s ketika Nabi Musa a.s mengikutinya untuk berguru.
7. Melindungi Harta Anak Yatim
Jika anak yatim memiliki harta peninggalan orang tua, sesama umat muslim (terlebih yang memiliki amanah), wajib memelihara dan melindungi harta benda tersebut. Menjadi dosa apabila yang dilakukan justru menggunakan harta yang bukan haknya. Bahkan dalam Al-Quran ditegaskan larangan untuk mendekati harta anak yatim, apalagi mengambilnya.
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik..” (Al-Israa’: 34).
Jadi, Sahabat al Hilal, mari kita senantiasa mengamalkan perintah dan kewajiban yang telah diperintahkan Allah SWT kepada kita semua, seperti yang telah terpapar jelas didalam ayat-ayat Al-Quran!
Sumber gambar: islam.nu.or.id
-TA