Doa Anak Yatim – Bulan Dzulqa’dah (KBBI=Zulkaidah) merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan dalam kalender Islam. Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini menjadikan Dzulqa’dah sebagai bulan yang istimewa dan dapat direnungi oleh umat Islam. Berikut adalah empat peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Dzulqa’dah.
- Perang Bani Quraizhah
Peristiwa penting pertama yang terjadi di bulan Dzulqa’dah adalah Perang Bani Quraizhah. Menurut Syekh Shafifurrahman al-Mubarakfuri, sehari setelah kepulangan Rasulullah di Madinah pada waktu Zuhur, malaikat Jibril mendatangi Rasulullah dan berkata, “Sudahkah engkau meletakkan senjatamu? Demi Allah, kami (para malaikat) belum meletakkan senjata. Berangkatlah engkau sekarang bersama sahabat-sahabatmu menuju Bani Quraizhah. Saya (Jibril) akan berjalan di depanmu untuk menggoncangkan benteng-benteng mereka dan menebarkan kekuatan di dada mereka.”
Rasulullah SAW kemudian memerintahkan para sahabat untuk segera berangkat ke perkampungan Bani Quraizhah dan menunda salat Ashar hingga sampai di sana. Sesampainya di perkampungan Bani Quraizhah, umat Islam mengepung Yahudi yang berlindung di benteng selama 25 malam. Akhirnya, umat Yahudi menyerah karena Allah menanamkan rasa takut di hati mereka. Peristiwa ini terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun kelima hijriah.
وَقَعَتْ هَذِهِ الْغَزْوَةُ فِيْ ذِيْ الْقَعْدَةِ سَنَةَ الخَامِسَةَ
Artinya: Peperangan ini (Bani Quraizhah) terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun kelima (hijriah) (Shafiyurrahman, ar-Rahiqul Makhtum, [Beirut, Darul Fikr: tt], halaman 281).
- Perjanjian Hudaibiyah
Peristiwa penting berikutnya adalah Perjanjian Hudaibiyah, seperti yang dituliskan oleh Syekh Ali As-Shalabi. Pada bulan Dzulqa’dah tahun ketujuh hijriah, Rasulullah berangkat bersama 1.400 sahabatnya tanpa membawa senjata perang, berniat untuk beribadah di Masjidil Haram. Ketika kaum Quraisy menduga bahwa Rasulullah akan menyerang, mereka mengutus perwakilan untuk menanyakan tujuannya.
Rasulullah SAW menegaskan bahwa tujuan mereka hanya untuk beribadah, bukan untuk perang. Hal ini membuat Rasulullah dan kaum Quraisy membuat kesepakatan damai yang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian damai ini berlangsung di Hudaibiyah pada bulan Dzulqa’dah tahun ketujuh hijriah.
- Bulan untuk Melakukan Umrah
Ketiga, Rasulullah melakukan umrah sebanyak empat kali pada bulan Dzulqa’dah karena bulan ini sangat dekat dengan bulan haji atau Dzulhijjah. Selain melakukan umrah, umat Islam juga diharapkan untuk mendekatkan diri kepada Allah pada bulan ini. Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan:
Pernyataan tersebut tertulis dalam hadis riwayat Bukhari yang berbunyi:
اعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللَّهُ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةٍ: عُمْرَة مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْجِعْرَانَةِ، وَعُمْرَة مَعَ حَجَّتِهِ
Artinya: Rasulullah melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah, yaitu umrah dari Hudaibiyah di bulan Dzulqa’dah; satu umrah pada tahun berikutnya pada bulan Dzulqa’dah; satu umrah dari Ji’ranah; dan umrah bersama hajinya (HR Bukhari).
- Bulan Ketika Nabi Musa Menerima Kitab Taurat
Terakhir, bulan Dzulqa’dah juga menjadi luar biasa karena menjadi saat turunnya kitab Taurat pada Nabi Musa. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ
Artinya: Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan telah berfirman (langsung) kepadanya (Musa) (Al-A’raf ayat 143).
Imam Ibnu Katsir ad-Dimisyqi dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa mayoritas ulama tafsir percaya bahwa kejadian tersebut terjadi di bulan Dzulqa’dah.
Demikian empat peristiwa penting yang terjadi di bulan Dzulqa’dah. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang keistimewaan bulan ini.
Sumber gambar: Balai Diklat Kemenag Palembang
Penulis: Elis Parwati