Doa Anak Yatim – “Marhaban Yaa Ramadhan” dari sejak beberapa hari menjelang Ramadhan kata-kata tersebut sering kali terdengar oleh telinga kita.
Beberapa akan mengucapkannya secara langsung atau pun melalui jejaring sosial, spanduk atau pun lewat poster. Ramadhan sudah ada di depan mata.
Saatnya kita persiapkan berbagai target di bulan suci Ramadhan. Tak melulu soal kuantitasnya saja yang ditargetkan, tetapi juga termasuk dengan kualitasnya. Bukan hanya fisik saja yang disibukkan, tetapi hati juga harus dilibatkan.
Membahas soal kualitas, ngomong-ngomong seperti apakah puasa yang berkualitas?
Sesungguhnya puasa tidak hanya mengajarkan kita untuk menahan nafsu, tetapi puasa juga merupakan perisai atau benteng untuk kita dari segala macam perbuatan buruk. Puasa dibagi menjadi 3 tingkatan :
- Puasa Orang Awam, yaitu puasa orang biasa yang hanya meninggalkan makan dan minum. Hal ini menjadi tingkatan yang paling rendah dan banyak sekali orang yang termasuk ke dalam tingkatan ini.
- Puasa Khusus, yaitu puasa yang bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang tidak pantas dikerjakan. Seperti berbohong, memfitnah dan mengadu domba. Tingkatan ini sangat jarang, tetapi hal inilah yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter manusia.
- Puasa super khusus, merupakan tingkatan yang paling tinggi karena tak hanya menahan diri saja, tetapi juga menahan hati agar tidak ada ingatan selain Allah.
Nilai puasa di sisi Allah akan sangat bergantung pada kualitasnya. Semakin berkualitasnya puasa tersebut maka akan semakin tinggi nilainya di sisi Allah. Sebaliknya puasa yang kualitasnya hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, ia tidak akan bernilai apa-apa di sisi Allah SWT. Seperti sabda Rasulullah SAW :
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar.” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
Oleh sebab itu, marilah menunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya hingga menjadi puasa yang berkualitas. Lalu bagaimana caranya supaya puasa kita berkualitas?
- Ikhlas
- Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa seperti ; makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, mengeluarkan sperma dan meniatkan berbuka.
- Meninggalkan hal-hal yang dapat membuat puasa menjadi sia-sia seperti ; marah, berdusta, berkata keji, mengumpat dan lain-lain.
- Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat
- Mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran dan hati
- Memperbanyak amal shalil selama Ramadhan
Sumber gambar: suara.com
Penulis: Elis