Doa Anak Yatim – Dilansir dari salah satu akun sosial media GenSa yang menceritakan tentang “Sepucuk Surat Penuh Makna” dari seorang pejuang Gaza. Sebetulnya ini sudah cukup lama tersebar di sejumlah media Arab. Ketika tentara zionis menemukan jasad seorang pejuang Gaza yang syahid, saat itu adalah hari-hari awal badai di Al Aqsha.
Di saku pejuang yang syahid itu, ditemukan sepucuk surat yang ditulis dengan tangan. Kemudian, dipertontonkan di media zionis (entah mereka bisa mengartikan isi suratnya atau tidak. Hari-hari dalam sepekan saja dikira sebagai nama pejuang di Gaza).
Kurang lebih isi suratnya seperti ini:
Sesungguhnya, Allah telah membeli darimu …
Wahai keturunan Khalid dan Zubair, sungguh Allah telah membentangkan kepadamu kemuliaan perjuangan, agar kau memberi sepenuhnya kemampuanmu dan Allah membelinya darimu..
Maka, persembahkanlah yang terbaik yang kau punya, dan ikhlaskan niatmu untuk Allah semata.
Sebab, Nabimu pun telah berharap agar beliau berjuang lalu syahid, dan kembali minta dihidupkan untuk berjuang lalu syahid lagi..
Maka bertakaqwalah pada Allah dalam apa yang kau persembahkan saat ini, agar Allah menerima darimu sebuah jiwa yang murni ketika bertemu dengan Rabb-nya.
Dan agar jiwamu kelak bisa melihat nabinya, Rasulullah, dan juga sahabat-sahabat mulia seperti Abu Umarah dan Sa’d juga Khalid. Dan ketahuilah, bahwa musuhmu sekarang adalah sebuat penyakit yang tak bisa diobati lagi. Maka kerahkan segenapmu untuk menghadapi mereka ..
Dan ajarkan mereka tentang tajamnya pedang Abu Sulaiman dan berikanlah hukuman seperti hukumnya Sa’ad.
Maka dengan menyebut nama Rabb-nya khaibar kita memulai! Dan dengan pedang Dzulfiqar kita menerjang!
Nama-nama itu adalah Inspirasi
Tahukah kamu siapa nama-nama yang disebut oleh pejuang di dalam surat itu? Di saku bajunya, saat ia sedang berjuang?
Abu Umarah yang tertulis di surat itu adalah nama lain dari Hamzah. Abu Sulaiman adalah Khalid bin Walid, hukum Sa’ad maknanya adalah keputusan Sa’ad bin Mu’adz yang tegas pada Yahudi. Khaibar adalah saksi kemenangan gemilang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam atas Bani Israil, dan Dzulfiqar adalah pedang andalan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhum.
Betapa pahamnya mereka soal Sirah Nabawiyah. Mereka begitu paham terhadap sejarah Islam. Mereka tahu tidak ada teladan terbaik untuk menghadapi tantangan yang begitu berat, kecuali ia dari generasi terbaik yang pernah melalui tantangan yang lebih berat.
Mereka terinspirasi, mereka terbingkai oleh kisah para pahlawan besar. Sebab, mereka ingin mewujudkan kemenangan yang sama. Kemenangan yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang terjadi dengan nilai dan keteladanan dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Lantas, siap dan sanggupkah apabila kita berada di posisi mereka?
Sumber gambar: Google
Penulis: Elis Parwati