Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, siapa manusia yang tak memiliki dosa? Pastinya semua manusia memiliki dosa serta kekhilafan. Lantas, bagaimana jika seorang pendosa ingin memperbaiki hidupnya? Maka, taubat nasuha menjadi jalannya.
Dikutip dari laman merdeka.com, bahwa Tobat nasuha ialah tobat yang telah mencapai puncak kesempurnaan, serta dilakukan secara maksimal.
Pribadi yang benar-benar tidak kembali maksiat atau melakukan perbuatan dosa, dan kembali taat. Tata cara tobat nasuha dapat dilakukan oleh seorang hamba melalui ucapan istighfar setiap harinya dan setiap kali melakukan kesalahan kecil. Berikut informasi dan tata cara tobat nasuha!
1. Berucap Istighfar dan Maaf
“Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”. (HR. Ahmad)
ASTAGHFIRULLAHALADZIM
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung
Bacaan Saiyyidul Istighfar
“ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLAA ANTA. KHALAQTANII WA ANA ABDUKA, WA ANA ALA AHDIKA WA WADIKA MASTATHATU. AUDZUBIKA MIN SYARRI MAA SHANATU. ABUU-U LAKA BINIMATIKA ALAYYA, WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA”.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada illah yang berhak aku sembah selain Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau”.
2. Menyesal dengan Sungguh-Sungguh
Setelah Sahabat AL Hilal mengucap istighfar dengan tulus ikhlas, buktikan penyesalan yang sungguh-sungguh pada Allah SWT.
Apabila kesalahan yang sengaja meninggalkan salat, maka ketika sadar harus segera istighfar dan mengqada salat. Sampaikan dalam uraian doa seusai salat betapa menyesalnya Sahabat Al Hilal karena tekah sengaja meninggalkan ibadah wajib.
3. Meninggalkan Dosa Besar dan Pemicunya
Perbuatan zina dan meninggalkan salat dengan sengaja termasuk dalam dosa besar, serta beberapa yang lain. Jika Sahabat Al Hilal sungguh ingin bertobat, tinggalkan perbuatan dosa besar tersebut, sekaligus berbagai dosa kecil yang dapat memicu untuk melakukan hal yang sama.
4. Tekad Kuat Tidak Mengulangi
Tata cara tobat nasuha selanjutnya dengan menguatkan tekad Sahabat Al Hilal untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, baik kecil hingga besar. Ketika tidak sengaja berbuat dosa kecil, segeralah memohon ampun dan berucap istighfar.
5. Dekatkan Diri pada Allah
Mengubah pribadi menjadi lebih baik dan kembali taat sesuai ajaran Islam, melalui mendekatkan diri pada Allah.
6. Salat Tobat
Tata cara tobat selanjutnya dengan menunaikan salat sunnah taubat. Waktu yang mustajab untuk melakukan tobat tentunya pada setiap kali Sahabat Al Hilal melakukan kesalahan.
Sedangkan waktu yang mustajab untuk melaksanakan salat tobat ialah pada sepertiga malam yang berbarengan dengan prosesi salat sunnah tahajud.
Sampaikan segala kesedihan, kesalahan dan penyesalan atas perbuatan di keheningan malam. Timbulnya ketenangan dan khusyuk pada diri ketika bertemu Allah melalui salat tersebut.
7. Lingkungan yang Baik
Tata cara tobat nasuha berikutnya dengan membuat diri berada di lingkungan yang baik. Memulai hidup baru bersama rekan-rekan yang bisa membimbing dalam hal-hal positif. Tetap menjalin hubungan baik dengan orang yang pernah menyakiti.
8. Merahasiakan
Tata cara tobat nasuha yang perlu dilakukan selanjutnya dengan merahasiakan dosa yang pernah diperbuat sebelumnya.
Biarlah itu menjadi urusan antara hamba dengan Tuhannya. Apapun dosa yang pernah tidak sengaja maupun sengaja, biarlah Sahabat Al Hilal yang tahu supaya terhindar dari aib.
“Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini (perbuatan zina), hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan”. (HR. Malik)
Itulah beberapa tata cara tobat nasuha yang patut diketahui, sebagai bentuk permohonan dan penyesalan. Waktu yang baik dalam bertobat tentunya setiap kali berbuat dosa dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Semoga ridho Allah selalu menyertai Sahabat Al Hilal semua. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.
Sumber gambar: bincangsyariah.com
Penulis: Aisyah