Doa Anak Yatim – Sahabat Al Hilal, sudah seharusnya kita mengetahui, mempelajari, memahami dan menerapkan dengan baik urutan dzikir setelah sholat. Karena dzikir merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri serta meningkatkan iman dan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Seperti yang kita ketahui pada umumnya, bahwa dzikir tidak hanya dilakukan ketika kita selesai melaksanakan sholat fardhu saja, tetapi dzikir juga dapat kita laksanakan di berbagai aktivitas atau kondisi lainnya. Seperti sedang melaksanakan pekerjaan rumah, ketika sedang dalam perjalanan atau dalam kegiatan lainnya. Di dalam Al Quran surat Al-Ahzab ayat ke-41 Allah Subhanahu Wwa Ta’ala menganjurkan kita untuk memperbanyak dzikir kepada Allah, yakni sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).
Sementara ada dzikir yang dianjurkan untuk kita agar beristiqomah dalam mengerjakannya. Yakni dzikir setelah sholat fardhu, begitu banyak lafadz yang bisa kita ucapkan dalam dzikir setelah sholat fardhu. Tentunya hal tersebut juga harus dilakukan dan diucapkan secara berurutan yang dibaca dengan niat lahir dan batin hanya semata-mata untuk menggapai ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim selalu meluangkan waktu untuk melafadzakn dzikir.
Tak hanya dituangkan dalam Al Quran, anjuran untuk selalu berdzikir juga tercantum dalam hadis shahih, salah satunya di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad,
“Hendaklah lisanmu selalu basah dengan berdzikir kepada Allah (maksudnya: terus meneruslah berdzikir kepada Allah).” (HR. Ahmad)
Berikut urutan-urutan dalam berdzikir setelah melaksanakan sholat fardhu,
1. Beristighfar sebanyak 3x
2. Memberikan pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Lafal ini berbunyi : “Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram.”
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim)
3. Baca urutan dzikir yang mengandung pujian selanjutnya,
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah dengan haq), melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Muttafaq ‘alaihi).
4. Membaca kalimat Tasbih, Tahmid dan Takbir masing-masing dibaca sebanyak 33x.
Pada hitungan ke seratus kembali membaca kalimat:
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah dengan haq), melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Muttafaq ‘alaihi).
5. Membaca Ayat Kursi
Sumber gambar: merdeka.com
Penulis: Elis Parwati