Doa Anak Yatim – Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam , hidupnya begitu penuh dengan pengorbanan untuk umatnya. Waktunya beliau habiskan untuk memikirkan kemaslahatan umat. Berjuang untuk umat, berkorban air mata hingga darah bahkan nyawa pun pernah beliau pertaruhkan demi umatnya. Sampai di ujung hayatnya, umat selalu menjadi prioritas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam . Sampai di akhirat pun, beliau masih memikirkan umatnya untuk diberikan syafaatnya. Betapa tulusnya cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya.
Lantas, selain itu adakah wujud nyata dari cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya? Tentu ada, dilansir dari situs Quran Best yang juga mengutip buku Manusia Yang Tidak Seperti Manusia, Ahmad Zarkasih, berikut beberapa contoh nyata dari cinta Rasul kepada umatnya:
Senantiasa Berdoa untuk Umatnya
Ada kisah yang menarik, kisah ini terekam dalam banyak kitab hadis yang meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah berbincang di rumahnya dengan Sayyidah ‘Aisyah.
Beliau (‘Aisyah) mengatakan, “Ketika aku memandang wajah Nabi, terasa ketenangan dalam diri, lalu aku katakan kepada beliau, ‘Ya Rasul, berdoalah kepada Allah untuknya.’” Kemudian Nabi pun berdoa kepada Allah:
“Ya Allah, ampunilah ‘Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi.”
Mendengar doa Nabi itu, ‘Aisyah kemudian tersenyum lebar, dan tertawa. Saking senangnya, sampai-sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan Nabi. Lalu beliau mengatakan:
“Senangkah kau dengan doaku tadi?” Sayyidah ‘Aisyah menjawab, “Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doamu, Ya Rasulullah?”
Rasulullah kemudian meneruskan, “Demi Allah, itulah doaku untuk umatku setiap salat.” (HR Ibn Hibban)
Itulah salah satu bentuk rasa peduli dan kasih saying Rasulullah kepada umatnya. Padahal setiap harinya beliau sudah berdakwah dan menyampaikan syariat agar seluruh umatnya terhindar dari perbuatan zalim serta dosa bahkan kesyirikan. Namun, meskipun ada saja umatnya yang menolak dakwah beliau dan akhirnya ia jatuh ke dalam kemaksiatan, beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih juga mendoakannya.
Selalu Memohon Keselamatan untuk Umatnya
Ditulis dalam sebuah riwayat yang masyhur, yang menyebutkan bahwa setiap malam dalam salatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berhenti meminta kepada Allah SWT untuk memberikan ampunan dan pembebasan azab untuk seluruh umatnya.
Beliau (Abu Dzar) mengatakan:
“Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam satu malam dalam salatnya, ia membaca dan mengulang-ulang firman Allah di setiap ruku’ dan sujudnya: ‘Jika Engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Bijaksana’ [Al-Maidah 118].”
Abu Dzar kemudian bertanya:
“Wahai Rasul, sejak malam tadi engkau mengulang ayat itu di setiap ruku’ dan sujudmu, sampai waktu subuh datang. Ada apa gerangan?”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Aku memohon syafaat kepada Allah untuk umatku. Dan itu dikabulkan oleh-Nya bagi mereka yang tidak menyekutukan-Nya.” (HR Ibn Abi Syaibah & Ahmad)
Menangis untuk Umatnya
Dalam riwayat Imam Muslim, diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash, beliau pernah menangis di hadapannya ketika membaca ayat suci Al-Quran:
“Sesungguhnya berhala-berhala tersebut banyak menyesatkan manusia. Dan siapa yang mengikutiku, mereka adalah golonganku.” (QS Ibrahim 36)
Dan beliau pun menangis kembali ketika membaca ayat-ayat yang lain:
“Jika Engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Bijaksana.” (Al-Maidah 118)
Kemudian Nabi mengangkat tangan sambil menangis dan mengatakan:
“Ya Allah, … umatku … umatku.”
Hingga akhirnya Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang apa yang membuatnya menangis, dan Jibril pun tahu apa itu. Dan Allah berfirman:
“Wahai Jibril, datang temuilah Muhammad, dan katakan kepadanya bahwa Kami akan membuatnya ridha dengan apa yang Kami takdirkan untuk umatnya, dan Kami tidak akan menzaliminya.” (HR Muslim)
Sahabat, betapa besarnya rasa cinta dan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, beliau tak pernah ridha apabila umatnya mendapatkan azab. Maka dari itu, dalam setiap kesempatan berdoa, beliau selalu memohon kepada Allah untuk menghindarkan azab dari umatnya.
Masya Allah.
Sumber gambar: NU Online
Penulis: Elis Parwati