Keajaiban Doa Anak Yatim, Islam sangat memuliakan ANAK YATIM, sehingga Allah menyebut kata “YATIM” dalam Al-Qurán sebanyak 23 kali. Karena itu sudah sepantasnya kita perlakukan anak yatim dengan baik, karena hal ini akan menjadikan salah satu ukuran keimanan seorang muslim. Salah satu kemuliaan anak yatim tsb adalah mereka memiliki Doa Mustajab.
Baca Juga: Panti Asuhan Yatim Bandung
Berikut adalah bukti mustajabnya doa anak yatim:
Keajaiban Doa Anak Yatim
Di doakan malaikat adalah keajaiban doa anak yatim
Pertama-tama yang harus diingat, orang yang senantiasa bersedekah akan di doakan oleh malaikat. Malaikat akan mendoakan orang yang senang bersedekah untuk mendapatkan ganti dan memperoleh keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan doa malaikat adalah salah satu doa yang mustajab.
Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu hadits:
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Menurut salah satu ulama, sedekah yang dimaksud adalah sedekah wajib kepada keluarga atau yang dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi. Maka menafkahi anak yatim yang masih merupakan karib kerabat juga termasuk dalam hal ini.
Hartanya akan diganti oleh Allah SWT
Orang yang menafkahkan hartanya dalam ketaatan, akan diganti oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini berarti juga termasuk orang-orang yang menafkahkan hartanya untuk anak-anak yatim.
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
Baca Juga: Aqiqah Bandung Terbaik dan Bersertifikat MUI
Ditempatkan di dekat Rasulullah SAW
Orang yang menanggung anak yatim (dalam hal ini berarti ia juga menyedekahkannya) maka akan memiliki kedudukan yang dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti halnya jari telunjuk dan jari tengah di surga nanti.
Anak yatim yang dimaksud adalah seseorang yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia dewasa. Menanggung anak yatim berarti mengurusi segala keperluan hidupnya, mengasuhnya, mendidiknya, menyantuninya baik dari harta sendiri maupun harta anak yatim tersebut jika dia mendapatkan kepercayaan untuk mengelolanya. Hadits ini meliputi orang-orang yang menyantuni anak yatim yang memiliki hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga sama sekali. Hal itu dijelaskan dalam hadits di bawah ini:
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659, Shahih)
Tidak termasuk golongan yang ingkar atas hari pembalasan
Orang-orang yang bersedekah kepada anak yatim tidak termasuk orang yang mendustakan atau mengingkari adanya hari pembalasan. Dalam surat Al-Mauun, disebutkan bahwa salah satu orang yang mendutakan hari pembalasan adalah mereka yang menghardik anak yatim.
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’ dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al Maa’uun: 1-7).
Dinaungi Allah SWT
Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, berarti hal ini juga bisa termasuk bersedekah untuk anak-anak yatim, akan menjadi salah satu manusia yang dinaungi Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala di hari kiamat nanti.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang pemimpin yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid-masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meredakan Murka Allah SWT
Orang yang bersedekah diam-diam, dalam hal ini juga bisa bersedekah kepada anak yatim,dapat meredakan murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sedekah secara rahasia bisa meredam murka Rabb [Allah] tabaroka wa ta’ala.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Kabir, lihat Shahih at-Targhib [1/532])
Termasuk Orang yang Bertaqwa
Orang yang menafkahkan hartanya dalam waktu lapang maupun sempit, maka hal ini bisa juga menafkahkan hartanya untuk anak yatim, termasuk orang-orang yang bertakwa.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnyya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali-Imron : 133-134)