Doa Anak Yatim – Ibnu Majah dalam Sunan-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah niscaya Allah akan murka kepadanya.”
Doa adalah senjatanya orang mukmin, bahkan senjata ini lebih dahsyat melibihi senjata apa pun yang dimiliki oleh seseorang. Jika seseorang memiliki keyakinan kepada Allah Ta’ala, yang dimana keyakinan itu lebih besar dari keyakinannya kepada apa pun, selama dia masih bisa dan berkeinginan berdoa kepada Allah Ta’ala, niscaya dia akan merasakan ketenangan.
Ketika memiliki keinginan, mintalah kepada Allah. Ketika mendapatkan kesulitan, larilah kepada Allah. Ada masalah yang sekalipun itu sangat sepele, tetaplah lari kepada Allah.
Janganlah merasa berputus asa ketika kita masih terus berdoa kepada Allah. Selama masih berdoa dan terus berharap kepada-Nya kita tidak akan rugi, kita tidak akan kalah, kita tidak akan binasa dan tentunya kita tidak akan kecewa.
Oleh karena itu, banyak berdoa kepada Allah bisa dijadikan salah satu metode terapi penyakit hati. Selama kita menggantungkan harapan kita kepada-Nya, insya Allah semua akan baik-baik saja. Lain halnya dengan ketika kita bergantung kepada manusia, berbagai penyakit hati tak jarang datang menyerang hati kita.
Teruslah berdoa, meskipun apa yang kita inginkan belum Allah wujudkan, karena memang doa bisa menjadi salah satu terapi penyakit hati. Mungkin saja belum waktunya doa kita diijabah, atau mungkin Allah sedang mendahulukan apa yang lebih kita butuhkan dibandingkan dengan apa yang kita minta.
Bukan karena Allah tidak mau mengabulkan setiap doa kita. Bukan juga karena suara kita yang kurang keras ketika berdoa. Jangankan suara yang pelan, suara hati kita pun bisa Allah dengar.
Bahkan sebelum arah kiblat dipindahkan kembali ke Kabah, Rasulullah sering sekali menengadahkan wajahnya ke arah langit. Beliau berharap agar Allah segera memindahkan kiblat dari Baitulmakdis ke Kabah, maka turunlah Surat Al-Baqarah ayat 144.
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 144)
Pada kala itu Rasulullah tidak mengungkapkan doanya secara verbal, melainkan hanya beliau ucapkan di dalam hati sambil menatap langit. Itulah bukti nyata bahwa Allah maha mendengar, Allah akan senantiasa mengabulkan doa kita kapan pun di mana pun kita berada, bagaimana pun caranya Allah akan mendengar doa kita. Bahkan dengan cara yang tidak masuk akal sekalipun,
Sahabat, ingatlah bahwa segala sesuatu di dunia ini akan pergi dan tidak akan pernah kembali kecuali doa.
Sumber gambar: CNN Indonesia
-TE