Saat kita melaksanakan Ibadah Sholat di
Sepertiga Malam kita, maka kita pun telah melaksanakan salah satu Sholat Sunnah
yang paling utama setelah pelaksanaan Sholat Lima Waktu, maka dari itu, jika
kita sebagai seorang Hamba yang ingin mengharapkan Rahmat dari Allah SWT maka
kita pun dianjurkan untuk mengerjakan salah satu Sunnah tersebut.
Sahabat Anak Yatim, perintah Shalat Tahajud
pun termuat dalam Al Quran Surat Al Isra ayat 79. Dalam Surat tersebut, Allah
SWT berfirman:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah
sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji”.
Melaksanakan Shalat Tahajud pun dapat kita
laksanakan antara Pukul 02.00 hingga sebelum subuh, tetapi waktu terbaik untuk
mengerjakan Shalat Tahajud yaitu antara pukul 02.00 atau 03.00. Sahabat Anak
Yatim, usai Shalat Tahajud, jangan lupa untuk memanjatkan Doa kepada Allah SWT
ya! Apalagi Doa di sepertiga malam terakhir merupakan salah satu waktu yang
Mustajab untuk berdoa kepada-Nya.
Berikut ini adalah Doa Di Sepertiga Malam
yang dapat kita panjatkan kepada Allah SWT setelah kita melaksanakan Shalat
Tahajud:
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ
وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ
واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ
وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ
الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ
وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ
وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ
تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ
فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ
وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ
لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta
qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus
samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal
ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka
haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa
Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka
aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika
khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ
asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal
mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak
langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa
langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya
langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan
dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun
demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari
Kiamat itu benar.
Ya
Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman.
Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai.
Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang
terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang
lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang
Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan
selain pertolongan Allah.”