Berdoa, merupakan sebuah aktivitas yang tentunya senantiasa dilaksanakan oleh kita, sebagai umat Muslim.
Bagi umat Islam, berdoa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab selain menjadi sarana mengadu keluh kesah dan permintaan kepada sang Pencipta, Allah SWT.
Berdoa pun menjadi salah satu cara untuk memohon berbagai Harapan yang diinginkan. Lantas, kapan biasanya sahabat Al Hilal memanjatkan doa kepada Allah SWT?
Jika doa sehari-hari diposisikan menjadi sarana penghubung antara makhluk hidup dan sang Khaliq, maka dimana manusia dapat mencurahkan segala isi hati?
Bagaimana ketika manusia menginginkan sesuatu, atau dihadapkan dengan kesulitan yang teramat dahsyat? Seperti yang tengah terjadi di Indonesia saat ini, sungguh tak sedikit Masyarakat di Indonesia yang mengalami kesulitan karena wabah Covid -19.
Tentu, kesulitan hidup yang tengah dialami manusia bisa jadi merupakan bentuk ujian dari Allah SWT untuk mengukur kadar keimanan dan ketaqwaan seseorang terhadap hamba-Nya.
InsyaAllah, mereka yang bertawakkal di tengah kesulitan yang tengah dihadapi, itulah orang yang berhak untuk menyandang predikan sebagai seorang yang “Beriman”.
Tetapi, bagaimana bisa Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya ketika mereka tidak memanjatkan doa kepada sang pencipta, padahal sebagai seorang hamba kita senantiasa berusaha?
Sungguh, usaha dan doa ibarat dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, keduanya salung berkesinambungan.
Bagaimana kita dapat terlepas dari kesulitan tersebut apabila usaha yang kita lakukan tidak menyertai doa didalamnya?
Mustahil apabila usaha yang kita lakukan tidak menyertai doa kepada Allah SWT, pun sebaliknya.
Inilah Doa yang dapat kita panjatkan kepada Allah SWT, bagi hamba-Nya yang tengah mendapatkan kesulitan:
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو ، فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma rahmataka arjuu fala takilnii ilaa nafsii tharfata ‘aynin, ashlih lii sya’nii kullahu, laa ilaaha illaa anta.
Artinya: “Ya Allah, saya hanya mengharap rahmat-Mu, maka jangan Engkau lepas saya dalam sekejap pun. Perbaikilah segala tingkah laku saya, tiada Tuhan selain Engkau.”